Chapter 14 : The 3rd Day

3.6K 323 22
                                    

sorry buat late update, karena gue fokusin buat fanfict zayn dan fanfict nya udah selesai :)

Enjoy yaa!!!

jangan lupa vomments my active readers<3

***

Tiga hari yang lalu niall menantang ku untuk mencari seorang 'pacar' memang nya dia kira gampang seperti membalikkan telapak tangan apa mencari pacar? Hell no! Mencari pacar itu sangat susah, terlebih lagi aku sudah tidak begitu dekat dengan banyak pria, meskipun sebagian dari mereka mengirim pesan dan surat yang tak begitu penting untuk ku, karena aku tidak tertarik sama sekali dengan salah satu dari mereka.

Yang paling menyakitkan lagi aku jatuh cinta dengan seorang laki-laki yang sudah punya pacar. Zayn.

Kenny. Sahabat ku yang baru bilang pada ku kalau zayn memang sudah mempunyai pacar yang bernama perrie edwards, bagaimana aku tidak shock. Yang lebih parah nya lagi kenny kira aku sudah mengetahui kalau zayn sudah mempunyai kekasih.

Zayn tidak pernah bilang sesuatu tentang hubungan nya dengan ku.

Ku kira kedekatan ku dengan nya akan menjadi hubungan yang 'lebih' tetapi aku salah. Aku mencoba move on dari zayn meskipun itu agak sulit.

***

Aku tengah bersiap-siap untuk pergi dengan teman-teman ku untuk mencari seorang pacar yang tentu saja laki-laki yang ingin dengan ku. teman-teman ku sudah menyarankan siapa-siapa saja laki-laki yang mau berdekatan dengan ku. tapi semua nya sama sekali tidak cocok dengan ku.

Di hari pertama, henna mengenalkan aku dengan seorang vokalis band rock, ya saat henna memberikan foto nya terlihat tampan jadi aku berminat. Nama nya David, aku bertemu pribadi dengan nya di salah satu Cafe. Saat aku bertemu dengan nya pertama kali bertatap muka, aku langsung berdiri dari tempat duduk ku dan ngacir ke toilet. Bagaimana tidak? Penampilan David sangat lah jorok rambut nya kusut, bau, dan gimbal, memang dia tampan, tapi aku tak suka laki-laki yang jorok.

Di hari kedua lebih parah lagi, rossie mengenalkan aku dengan seorang CEO yang sudah berumur 40 tahun! Dia benar-benar gila, masa aku harus berpacaran dengan om-om.

Okay tak usah di bahas lagi, aku benci jika mengingat hari-hari sebelum nya.

Aku menurini tangga dengan cepat, aku mengenakan floral dress ku se-paha ku, dengan menggunakan mini jacket denim, dan black heels ku.

Aku tidak tau akan dibawah kemana lagi oleh sahabat-sahabat ku ini.

Tiba-tiba niall melihat ku dan menganga, "hey jangan melihat ku seperti orang idiot! Dan tutup mulut mu, jangan sampai lalat masuka ke dalam mulut mu itu." Kata ku ketus. Aku berjalan melewati nya acuh tidak acuh.

"kau ingin pergi kemana? Ini sudah malam!" aku langsung menoleh ke arah nya, dan dia berjalan mendekat ke arah ku.

"ini bukan urusan mu!"

"tapi aku ini kakak mu, jelas aku melarang kau pergi malam-malam. Apa lagi kau berpakaian seperti ini." Niall menilai ku dari apa yang aku kenakan sekarang, "apa kau ingin mencari seorang pria?" goda niall. Sialan kakak ku ini.

"terserah apa kata mu." Aku mengambil iPhone ku yang sedang di charge.

"kau mau pergi kemana sih?" tanya niall dengan suara yang kesal.

"bukan urusan mu!" aku membentak nya, dia tidak bisa melarang ku memang nya dia siapa?

"jelas ini urusan ku."

"aku ingin pergi. Henna sudah menjemput ku."

"kau tidak boleh pergi!" niall membentak ku sekarang.

My Lovely Brother [n.h]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang