Chapter 15 : The 5th Day Challenge #1

3.8K 333 20
                                    

Aku benci sekali ketika Niall mengancam ku jika Aku tidak menemani nya jalan-jalan dia akan mengadukan ku bahwa lusa kemarin aku pergi dengan teman-teman ku ke sebuah club dan aku mabuk berat. Dia sangat menyebalkan. Dari pada aku harus mengambil resiko dimarahi mom seharian sepulang nya dari luar kota lebih baik aku mengambil jalan aman. Menuruti semua keinginan Niall.

"FLORA KAU SUDAH SIAP BELUM?" teriak Niall dari bawah, dia membuat telinga ku hampir kehilangan fungsi nya. kalau bukan ancaman nya aku tidak akan mau menemani nya pergi ke hari ini!

Aku memakai lip gloss ku dengan cepat karena sedari tadi Niall terus berteriak memanggil ku apakah aku sudah siap atau belum.

Aku menuruni tangga dengan terburu-buru sambil mengecek barang-barang bawaan ku, "iya iya sabar! Kau bawel sekali sih!" pekik ku saat sibuk mencari ikat rambut ku di tas.

"Kau sih lama sekali aku sudah siap dari kapan tau, kau malah belum selesai-selesai berdandan." Celoteh Niall panjang lebar, rasanya aku ingin menyumpali mulut nya dengan tisu toilet atau kaus kaki yang bau karena dia sedari tadi berbicara terus tidak berhenti-berhenti.

"Sudah ayo kita berangkat." Niall menarik tangan ku cepat, padahal aku sedang menguncir rambut ku supaya menjadi pony tail dan tidak susah untuk mengatur nya.

"Sabar dulu Niall! Aku harus mengulang menguncir rambut ku gara-gara kau." omel ku karena sedari tadi rambut ku sangat susah di atur, aku benci rambut ku yang susah di atur dan berantakan.

Akhirnya rambut ku sudah selesai ku kuncir karena sedari tadi rambut ku susah di atur.

"Kita naik apa? Jang—"

"Kita akan naik motor fantastis ku!" aku membelalakan mata ku, aku benci sekali dengan yang nama nya motor. Aku lebih memelih mobil, karena motor membuat dandanan ku rusak, banyak debu yang akan menempel.

"Tidak mau! Pokoknya naik mobil ku!" aku tidak mau jika harus di bonceng oleh nya, karena aku tau dia pasti akan memakai kecepatan yang tinggi dan akan ugal-ugalan saat menyetir nya. aku tidak akan mau sampai terjadi apa-apa dengan ku.

"Ayolah motor itu lebih keren." Niall masih saja mendesak ku untuk menaiki motor nya. dia memutar-mutarkan kunci motor di jari nya.

"Aku tidak mau dandanan ku rusak!" pekik ku sambil melipat kedua tangan ku di dada, berpura-pura agar dia mau menuruti kemauan ku.

"Atau kau mau aku adukan kau ke mom bahwa kau habis mabuk kemarin lusa?" bisik niall di telinga kiri ku, aku menoleh ke arah dia dan dia malah menyeringai ke arah ku dengan licik nya.

"Okay fine! Aku pasrah karena ancaman mu!" aku langsung berjalan cepat keluar dari pintu dan menuju ke garasi rumah, niall menyusulku sambil menyalakan motor nya yang sudah terparkir aman.

Niall memberikan aku helm berwarna merah untuk aku pakai. Aku baru beberapa kali memakai helm dan baru beberapa kali juga menaiki motor dan itu semua karena niall.

Niall mengendarai motor nya lebih lamban dari pada kemarin. Ku kira dia akan mengebut dan hampir membuat aku terlempar ke belakang, ternyata hari ini dia mengendarai nya lebih santai dan tidak terburu-buru, baguslah dari pada aku harus setiap kali panik karena cara dia menyetir motor nya.

Aku melihat ke jam tangan ku yang melingkar di pergelangan kiri ku, aku berangkat dari rumah jam 8 lewat 33 menit, dan ini sudah jam 9 lewat 15. Ternyata perjalanan sudah begitu lama dan dimakan oleh waktu, aku tidak tau niall akan membawa ku ke pantai yang berada dimana jauh nya.

Aku hari ini ada janji dengan zac akan bertemu dengan nya lagi di club yang sama seperti kemarin lusa, teman-teman ku akan ikut juga. Mungkin benar apa kata rosie dia mungkin tertarik pada ku.

My Lovely Brother [n.h]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang