Chapter 27 : Last Extra Chapter [Secret]

3.6K 320 21
                                    

Aku merenggang kan otot-otot badan ku. Mulai mengerjapkan mata ku untuk menyesuaikan keadaan, di sebelah ku ada Niall yang masih tidur dengan lelap nya sambil memeluk pinggul ku. Aku mengelus dahi nya lembut lalu mengecup sekilas kening nya. Pagi ini baru pukul 6 pagi, akhir-akhir ini Niall jadi lebih suka bangun siang dari biasa nya.

Aku menuju dapur untuk membuatkan sarapan untuk Niall, bacon, sosis, dan telur setengah matang untuk nya. Tidak lupa juga dengan 2 buah gelas susu, susu untuk Niall full cream, sedangkan untuk ku susu untuk ibu hamil.

Bulan ini kehamilan ku menginjak bulan ke 5, dan bulan lalu Niall sangat banyak bicara tentang kehamilan ku dan tidak boleh melakukan pekerjaan yang berat. Niall juga memaksaku agar cuti dulu dari pekerjaan ku sebagai designer. Padahal aku yang menjalani nya senang-senang aja lagipula untuk beberapa bulan ke depan aku harus menerus di rumah? itu sangat membosankan!

Aku sedang menggoreng sosis untuk Niall, sedangkan aku sedang menghangatkan sup sayuran untuk ku.

Ada dua buat tangan yang menyelip di pinggul ku dan langsung memeluk ku, siapa lagi kalau bukan Niall. Dia menenggelamkan wajah nya di leher ku dan menghirup aroma ku kuat-kuat.

"Sarapan?" Tanya ku sambil berusaha melepaskan pelukan Niall.

"hmmm."

"Jangan hanya begumam seper— Astaga!" Kaget karena Niall menjilat pundak ku. "Kita di dapur Niall, cepat minum susu mu."

Niall langsung cemberut dan duduk di kursi, aku menaruh sarapan Niall di piring dan langsung ku berikan pada nya. Aku duduk di samping Niall dan mencoba untuk memakan sarapan ku. Hanya saja aku bingung, susu ku sudah habis?

Aku langsung menepuk kening ku. "Niall kau meminum susu ternyata."

"APA?!"

"Kan sudah aku bilang gelas yang berwarna ungu itu selalu untuk susu ku, dan gelas kaca bening itu susu milik mu!"

Ku lihat wajah shock Niall karena dia telah meminum susu ibu hamil untuk ku sampai habis. Dengan cepat Niall langsung masuk ke kamar mandi dan mungkin sedang memuntahkan susu yang telah ada di perut nya itu. Aku hanya tertawa geli melihat tingkah laku Niall. Siapa suruh tidak mendengarkan kata-kata ku?

Niall keluar dari kamar mandi dengan tampang yang membuat ku semakin ingin tertawa. Astaga kenapa pria lucu ini harus menjadi suami ku? hahahaha.

"Kenapa kamu menertawai ku seperti itu? tidak ada yang lucu." Reaksi setiap dia itu ngambek.

"Iya iya Niall. Maaf lagian kamu lucu sih. Jadi gimana? Susu nya udah kamu muntahin belum?" Tanya ku berusaha menahan tawa ku.

"Tidak mau keluar, malahan kepala ku yang menjadi pusing." Keluh nya, pasti dia berfikir yang macam-macam. "Nanti kalau aku hamil bagaimana?" Tanya nya panik.

"Kamu lulus sekolah tidak sih Niall?" Tanya ku gemas.

"Lulus lah, kalau tidak lulus aku tidak mungkin tamat kuliah."

"Kalau kamu lulus. Mana mungkin seorang pria bisa hamil hanya karena meminum susu ibu hamil? duh Niall. Sudah biar aku buat susu ku lagi, kamu minum susu yang di gelas ini."

Aku menyodorkan susu full cream kepada nya, tapi seperti nya dia sudah tidak berminat, malahan susu itu hanya di pandang nya kosong. Dia hanya memakan sarapan nya dan meminum air putih, biarlah. Mungkin dia masih shock karena meminum susu ibu hamil.

"Aku ingin mengajak mu ke suatu tempat." Ujar Niall disela-sela makan nya.

"Memang nya kemana?" Tanya ku penasaran, tumben sekali jika Niall mengajak ku. Setelah dia tau bahwa aku hamil, dia tidak mengijinkan ku kemana-mana sendiri, aku menyetir mobil ku sendiri saja tidak boleh. Alhasil Niall yang mengantar ku kemana-mana, dan aku melarang nya keras untuk mengerdarai motor. Alhasil setiap kali Niall menyetir mobil dia masih sangat lamban.

My Lovely Brother [n.h]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang