part 66
mila pov
saat ini gue sedang membujuk kevin supaya tidak marah lafi sial masalah diet gue.
"vin" panggil mila
"hmm" kevin masih fokus pada majalah yg di bacanya
"apaa kamu masih marah" kata mila
"tidak hanya sedikit kesal " kata kevin
"maafkan aku ..aku harus bagaimana supaya kamu nggk marah lagi sama aku " kata mila mukai meneteskan air mata.
"diamlah dan jangan menangis aku tidak marah aku sedang hemat ngobrol aja" kata kevin dingin
"masa pacarnya sakit malah dicuekin sih" kata mila mencoba merayu kevin
"sudah diam ..sekarang waktunya makan" kata kevin mengambil nampan yg berisi makanan dari rumah sakit.
"ga mau " kata mila menutup mulutnya
"mila" kata kevin tajam
"iya iya sini" kata mila mengambil nampan dari tangan kevin
"aku suapin aja" kata kevin mengambil lagi nampan dari tangan mila.mila hanya diam
suapan demi suapan akhirnya mila mengahabiskan semangkuk bubur
"pinter banget sihh sayangnya akuuu" kata kevin tersenyum sennang saat buburnya habis. mila yg melihat kevin tersenyum kepadanya seketika heran soalnya kevin sedang marah padanya
mila bungung dgn sikap kevin "aneh tadi aja marah sekarang malah senyym senyum gaje" kata mila dalam hati
"vin kamu udh ga marah lagiii?" tanya mila hati hati
"hah ..emang siapa yg marah ku kan bilang aku lagi hemat ngobrol aja" kata kevin
"ayolah maafkan aku " kata mila lagi .kevin yg tidak tega melihat gadisnya yg sakit memilih untuk memaafkan
"iya iya aku maafkan tapi kalo aku tau kamu sakit gara gara diet aku akan sangat marah " kata kevin tegas membuat mila tersenyum sugar ke arah kevin
"terima kasih ..aku janji tidak akan diet lagi" kata mila senang lalu memeluk kevin
"aku sangat merindukanmu" kata kevin membalas pelukan mila
"aku juga" ucp mila.
"sekarang kamu tidur ya biar cepet sembuh " kata kevinn lagi.
"kamu juga yaaa"
"aku nanti aja ..aku mau nemenin ortu kamu dulu" kata kevin
"yaudah aku temenin ..lagian aku capek tidur mmulu" kata mila .kevin kini sedang berbincang dengan kedua ortu mila sesekalai jane dan wijaya menyinggung soal pernikahan namun kevin hanya tersenyym melihat camer nya.
"vin sebaiknya kamu pulang dulu ganti baju mandi terus makan" kata jane saat melihat baju kevin sudah mulai kusut .
"iya nak kevin papa tau kamu pasti belum makan...ingat penyakit kamu vin..." kata wijaya
"pa ma tenang saja kevin ga akan sakit kok" kata kevin tersenyum
"vin mama tau kamu sangat lelah ..pulanglah biar mila mama yg jaga " kata jane lagi
"tapi kevin ga mau ninggalin mila maa .." kata kevin batu
"mah sepertinya kita tidak bisa melawan calon menantu kita ..sebaiknya harus mila yg ngomong" kata wijaya berbisik kepada jane. jane langsung menuju ranjang mila dan bilang ke mila supaya kevin pulang untuk istirahat.
"papa ngapain bisik bisik sama mama" kata kevin curiga saat melihat camernya bisik bisiik
"ahh tidak...papa mau keluar sebentar beli cemilan" kata wijaya tersenyum dan berlalu dari hadapan kevin
"oh baiklah hati hati pa" uco kebin
"sipp" balas wijaya
***
pov mila
ternyata rasanya sakit itu ga enak banget badan rasanya sakit semua ..lemes .mungkin kevin seperti ini kalau lagi sakitt. saat aku melihat mama berjalan ke arah ku aku langsung menatapnya heran
"mila sayang" panggil jane lembug
"ya ma" jawab mila
"kamu lihat kevin kan"
"iya ma mila lihat kok..emang kenapa" kata mila menatap kevin yg sedang tidur dengan posisi duduk
"suruh kevin pulang ..kasihan dia ini sudah hampir jam 8 malam,mama takut penyakitnya akan kambuh" kata jane melas
"baiklah ..mila juga kasihan liat kevin mam" kata mila di balas senyuman oleh jane
"vin kevin sayangg" panggil mila lembut
"eh hmm iya sayang ada apa..maaf aku ketiduran" kata kevin kaget saat mila memanggil namanya
"kemarilah" kata mila .kevin langsung berjalan ke arah mil
"ada apa sayang kuu" kata kevin duduk di kursi
"maaf mengganggu tidurmu" kata mila
"its okey gapapa aku harus siaga jaga kamu" kata kevin tertawa pelan
"bisa bgt sih pacar akuu" kata mila seperti anak kecil dan mencium pipi kevin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Complementary KeMil
Romancemungkinkah mimpi ku menjadi kenyataan .aku mencintai sahabatku sendiri aku tidak mungkin merusak persahabatanku hanya karena aku mencintaianya .. apakah dia merasakan hal yang sama?apakah aku bisa meraihnya?apakah aku bisa menjadi bagian hidupnya?.