Sebelum baca, jangan lupa tekan bintangnya.
Sorry for typo.
Happy reading
--
--
--
"Aku harus kembali ke kantor. Ada sedikit masalah di sana. Sebentar lagi eomma datang. Kau baik-baik sajakan jika aku tinggal?" tanya Jungra pada adiknya yang kini terduduk di ranjang di rumah sakit.
"Iya. Tak apa. Pergilah!" jawab Junghae.
Jungra menghempuskan napas beratnya, "Tapi aku tetap tak tega meninggalkanmu!" kata Jungra lagi.
"Sejak kapan kau jadi perhatian denganku, Eonni," kata Junghae dengan nada tak percayanya. Meskipun dia tahu jika raut wajah kakak perempuannya terlihat khawatir.
"Ck, gadis ini. Bagaimana aku tak mengkhawatirkanmu. Bagaimanapun juga hanya kau satunya-satunya adikku?" kata Jungra dengan nada kesalnya.
"Benarkah! Aku jadi tersentuh." Junghae berkata dengan nada yang manis.
Tapi itu justru membuat kakaknya memutar bola matanya malas melihat tinggkah lucu adiknya. "Aish, dasar! Terserah padamu, aku pergi dulu." Dia segera berbalik meninggalkan Junghae.
"Hati-hati, Eonni."
Pintu ruang inap Junghae tertutup seiring menghilangnya kakak perempuannya. Ya, setelah kejadian kemarin, Junghae dipindahkan ke salah satu rumah sakit di Seoul. Mengingat cidera yang dialaminya belum pulih sempurna.
Kruk. Kruk. Suara perut Junghae. Dia melirik meja di sebelah kanan ranjang tempat makanannya berada. "Kenapa mejanya harus di sebelah kanan. Aku pasti tak dapat mengambilnya," rintihnya sendiri. "Ah, bagaimana ini? Aku benar-benar sangat lapar," lanjutnya sambil memegang perutnya. Dengan hati-hati Junghae berusaha meraih makanannya dengan tangan kiri, karena memang tangan kanannya masih belum boleh digerakan dengan sembarangan.
Dari arah luar, datanglah seorang pria dengan sebuket bunga di tangannya. Dia melihat Junghae sebentar dari kaca pintu ruang inap Junghae. Pria itu tersenyum melihat Junghae telah sadar. Dia mencium buket bunganya sebentar sebelum memasuki ruang inap Junghae. "Semoga kau suka, Junghae," katanya dalam hati.
Pria itu segera membuka pintu ruang itu. Dia segera berlari saat melihat Junghae akan terjatuh dari ranjang saat akan mengambil makanan. Dengan sigapnya dia menangkap tubuh Junghae, sebelum Junghae benar-benar jatuh ke lantai. "Akh," rintih Junghae.
"Kau baik-baik saja?" tanya pria itu.
"Iya, terima..." Junghae tak melanjutkan kata-katanya saat dia tahu siapa yang menangkap tubuhnya. Dia begitu termangu menatap pria tersebut. Untuk seperkian detik mereka saling menatap. Hingga pria itu memberikan senyum menawannya, barulah Junghae tersadar. "Oppa," kata Junghae.
Pria itu membantu Junghae kembali ke ranjangnya. "Hampir saja. Kau sedang apa?" tanya pria itu setelah memastikan Junghae nyaman dengan posisinya. Dia duduk di kursi samping ranjang Junghae.
"Aku lapar. Aku hanya ingin mengambil makanan. Tapi aku malah terjatuh seperti tadi," jawab Junghae. "Apa itu?" lanjut Junghae saat melihat pria itu membawa sesuatu di tangannya.
"Ah, ini bunga untukmu." Pria itu segera memberikan buket bunganya.
Junghae mencium wangi bunganya, "Thank you. Bagaimana Oppa tau jika aku sangat menyukai mawar putih," tanya Junghae.
KAMU SEDANG MEMBACA
SECRET WIFE ✅ [COMPLETE]
FanfictionJunghae adalah putri terakhir dari pemilik Jeguk Group. Karena dijebak oleh seseorang, terpaksa dia harus menikah secara diam-diam dengan sesorang yang baru dikenalnya. Peringkat tertinggi di Wattpad: #7 dalam Marriage Life 28/3/2019 #447 dalam Sehu...