Chapter 17 (Saturday Night)

2.2K 140 12
                                    

Sebelum baca, jangan lupa tekan bintangnya.

Sorry for typo.

Happy reading

--

--

--

Junghae yang sudah rapi dengan busana formal khas pegawai kantor tersenyum senang. Dia dapat melihat pantulan dirinya dari cermin meja riasnya. Okay, dia siap untuk berangkat bekerja. Dia tak pernah sesemangat ini jika menyangkut dengan bisnis. Bahkan saat dia kebanjiran job pesanan pun, dia selalu bersikap biasa. Dia bahkan tak pernah mematok harga untuk baju yang dibuatnya. Dia selalu menyerahkan masalah itu pada asistennya, Mrs. Wilson. Wanita cantik blasteran Inggris-Amerika yang dikenalkan ibunya dulu. Usianya sudah memasuki akhir tiga puluhan, memiliki satu orang putra yang berusia sekitar enam tahun. Wanita itu menikah dengan pria asal Kanada dan menetap di California.

Sekali lagi dia menatap cermin, senyum manis merekah di bibirnya. Entah mengapa dia merasa sesuatu yang baik akan terjadi. Ya, dari mulai dia bangun tidur, entah sudah berapa banyak dia tersenyum.

Dia tak pernah membayangkan akan menikah sebelumnya. Dia sama sekali belum memikirkan hal itu. Itu adalah rencana nomor sekian dalam hidupnya. Tapi justru itu hal yang tak disangka akan terjadi di usianya yang terbilang masih muda.

Tak buruk juga menikah muda. Tapi, apa dia juga akan menjadi ibu di usianya yang bahkan belum genap 24 tahun? Dia tak pernah membayangkannya. Dia memegang perutnya, jadi sewaktu-waktu akan tumbuh seorang malaikat kecil untuknya. Bukankah itu kemungkinan yang pasti akan terjadi. Ya, itu benar. Karena itulah dia harus bersiap mulai sekarang. Tiba-tiba ponselnya berbunyi membuyarkan pemikiran tentang hidupnya.

"Yeobseyo." Dia meraih tas, mantelnya dan meninggalkan kamarnya. Berjalan pelan menuju meja makan.

"Iya, selamat pagi, Oppa. Tidak biasanya kau menelfon sepagi ini. Apa ada masalah?" tanya Junghae. Sepanjang sejarah menjadi adik dari Kim Jongdae, dia tak pernah mendapat panggilan sepagi ini. Pasti ada sesuatu yang terjadi.

"Bukankah itu tugas Manajer Lee. Aku kira dia sudah menyelesaikannya minggu lalu," jawabnya kembali. Dia menuruni tangga dengan hati-hati.

"Jangan bercanda, Oppa! Tidak, aku tidak mau. Itu bukan tugasku. Kenapa Oppa tak menyuruhnya. Itu tanggung jawabnya, bukan." Junghae kembali bersuara. Dia dapat melihat seluruh keluarganya sudah berkumpul di meja makan, kecuali Jongdae tentunya.

Junghae terlihat sedang berpikir. Menerima perintah kakaknya atau tidak. "Iya, baiklah. Aku akan datang ke tempat Chanyeol Oppa nanti," pasrahnya di akhir. Dia menarik salah satu kursi, meletakkan mantel dan juga tasnya lalu mendudukan tubuhnya disana. Semua mata kini tertuju padanya. Ya, ini pemandangan yang langka. Tak biasanya Junghae membawa panggilan ponselnya ke meja makan.

"Jadi kapan kau pulang? Kau tahu berapa banyak pekerjaanmu yang harus aku gantikan. Aku sudah seperti menjadi seorang CEO sekarang. Kenapa tak sekalian kau menyuruhku menggantikan posisimu?" Ada nada jengkel di perkataan Junghae.

"Tidak, tidak. Aku hanya bercanda, Oppa! Jangan diambil hati, okay." Junghae terlihat menyesali perkataannya tadi.

Junghae tersenyum. "Bilang saja jika kau mau meneruskan bulan madumu. Aku tahu kau bersama Ahna Eonni sekarang."

"Iya, iya. Aku memang yang menyebabkan kalian harus kembali lebih awal. Tapi itu juga di luar dugaan bukan. Kenapa Oppa jadi perhitungan denganku?"

"Iya, terserah padamu! Aku tutup dulu." Junghae benar-benar menutup panggilannya. Dia memasukan ponselnya dalam tas. Dia langsung mendapat tatapan tanda tanya dari semua orang yang ada di tempat itu. "Kenapa kalian menatapku seperti itu?" ucapnya yang disertai senyum kikuknya.

SECRET WIFE ✅ [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang