Chapter 9 (Honesty)

1.9K 133 3
                                    

Sebelum baca, jangan lupa tekan bintangnya.

Sorry for typo.

Happy reading

--

--

--

San Fracisco, California – USA

In Alissa's house, at 06.45 a.m.

Mrs. Maria berjalan dengan hati-hati menuju dapurnya. Dia mendengar suara ribut di disana. Siapa yang sepagi ini membuat keributan, mungkinkah seorang pencuri? Karena memang Mr. Jeremy tak mungkin melakukannya, dan anak perempuannya. Mungkinkan itu Alissa, tapi dia masih di Korea, pikirnya. Dia membawa sapu, untuk berjaga siapa tahu itu benar-benar seorang pencuri. Namun dia termangu, tatkala melihat seorang gadis dengan rambut yang diikat asal dan celemek yang terpasang di tubuh rampingnya tengah memasak. Ya, anak perempuannya telah kembali. Mrs. Maria bernapas lega melihatnya, dia berjalan mendekati sang putri. Putrinya yang sadar dengan kehadiran ibunya segera menyapanya.

"Morning, Mom," sapa gadis itu.

"Morning too, Darling. When are you arrive?" tanya Mrs. Maria.

"Last night." Gadis itu kembali dengan kegiatannya.

Mrs. Maria bermaksud mendekati putrinya, namun putrinya justru yang mendekatinya. Dia segera mencium pipi kakan dan pipi kiri Mrs. Maria.

"Shit down please, Mom. I makes breakfast for you," kata sang gadis itu lagi sambil menarik salah satu kursi untuk Mrs. Maria. Dengan terpaksa Mrs. Maria mengikuti keinginan putrinya.

Dari arah lain datanglah Mr. Jeremy yang sudah rapi dengan busana kantornya. Dia berjalan ke arah Mrs. Maria. Junghae yang menyadari kehadiran ayah angkatnya, menyapanya.

"Morning, Dad. Apa tidurmu nyenyak semalam?"

"Alissa," kata Mr. Jeremy sedikit kaget. "Of Course. When are you arrive?" Mr. Jeremy kembali bertanya.

"Last night," Gadis itu juga mencium pipi kanan dan pipi kiri ayahnya. Dia juga menarik kursi sebari memberi isyarat pada ayahnya untuk duduk. Dengan senang hati Mr. Jeremy duduk di kursi yang dipilihkan putrinya.

Junghae terlihat sudah selesai dengan masakannya. Dia beralih memberikan masakannya pada orang tua angkatnya. "Fried rice kimchi for my parents," Junghae meletakkan tiga piring nasi goreng ke meja.

"Fried rice," kata Mr. Jeremy dan Mrs. Maria bersamaan.

"Yes," Junghae menata piring-piring itu di depan orang tuanya.

"Sejak kapan kau suka dengan nasi?" tanya Mrs. Maria yang penasaran. Pasalnya, sejak Junghae menjadi putri angkatnya, dia tak pernah suka makan nasi. Entah apa sebabnya, karena memang gadis itu tak pernah mengatakannya. Setiap kali dia ditanya, dia selalu bilang jika dia tinggal di Amerika, jadi untuk apa makan nasi. Memang benar, makanan pokok mereka adalah daging.

"Entahlah! Mungkin sejak aku kembali ke Korea," Junghae terlihat asal menjawab. Dia kembali mengambil tiga gelas susu dan menaruhnya disamping piring yang tadi ditatanya. Junghae menarik salah satu kursi dan mendudukinya.

"Jadi siapa yang akan memimpin doa?" tanya Junghae sebelum mulai makan.

"Biar Daddy saja," Mr. Jeremy menawarkan diri. Mereka semua menyatukan tangan dan mengangkatnya di depan dada untuk berdoa bersama. "Tuhan, terima kasih untuk nikmat yang Kau berikan hari ini. Semoga apa yang kita makan pagi ini mendapat berkah dari-Mu. Amin."

SECRET WIFE ✅ [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang