Chapter 16 (Secret Rendezvous)

2.3K 140 9
                                    

Sebelum baca, jangan lupa tekan bintangnya.

Sorry for typo.

Happy reading

--

--

--

Jungra menghembuskan napas panjangnya. Dia sudah siap dengan kemeja motif bunga yang dipadukan dengan rok polos berwarna cokelat muda. Rambut panjangnya ia biarkan terurai dengan tatanan sedemikian rupa yang tampak begitu rapi. Wajahnya dipoles make up tipis yang nampak terlihat natural. Dia melangkah mantap meninggalkan kamarnya setelah sebelumnya menyambar mantel dan juga tasnya.

Langkahnya terlihat terburu-buru, namun tetap hati-hati. Dia menuju ruang makan untuk sarapan bersama keluarganya. Di sana sudah terlihat ayah, ibu serta saudara laki-lakinya, Jongin. "Selamat pagi, Eomma," sapanya yang diiringi dengan kecupan ringan di pipi kanan dan kiri ibunya.

"Selamat pagi, Sayang. Apa tidurmu nyenyak?" balas sang ibu.

"Tentu," jawabnya. Dia beralih ke ayahnya yang sedang membaca koran. "Selamat pagi, Appa," Dia juga melakukan hal yang sama pada ayahnya, memberikan kecupan ringan.

"Selamat pagi, Sayang." Ayahnya meletakkan koran yang dibacanya.

"Selamat pagi, Jongin." Ada jeda beberapa detik sebelum Jungra menyebut nama saudaranya. Dia menggeser kursi disebelah Jongin. Meletakkan mantelnya di sandaran kursi sebelum dia mendudukinya. Dia mengamati sekeliling, seperti ada yang dicarinya.

"Di mana Junghae?" tanyanya yang tak menemukan sosok yang dicarinya. "Apa dia belum bangun?" tanyanya kembali sebelum pertanyaan pertamanya dijawab.

"Iya, kemana dia? Tidak biasanya dia belum bangun sesiang ini." Jongin yang duduk di sampingnya akhirnya bersuara.

"Biar eomma yang melihatnya!" kata Nyonya Kim. Dia berdiri dari tempat duduknya.

Sebelum Nyonya Kim berhasil melangkah, Jungra sudah menghentikannya. "Biar aku saja yang melihatnya, Eomma!" pinta Jungra.

Setelah mendapat persetujuan ibunya, dia melangkah kakinya menuju lantai dua dimana kamar Junghae berada. Dia mengetuk pintu sebelum masuk, namun tak kunjung ada jawaban. Dia berinisiatif membuka pintu kamar tersebut. Dengan hati-hati dia memutar knop pintu tersebut. Tidak dikunci, dengan segera dia memasuki kamar tersebut.

Tidak ada orang di atas ranjang, itu pemikiran pertamanya, karena memang pertama kali yang dapat dilihatnya saat membuka pintu adalah ranjang Junghae. Dia melangkahkan kakinya lebih dalam, mencari keberadaan adiknya.

Dia dapat melihat adiknya tertidur pulas dengan meja sebagai tumpuannya. Banyak kain berserakan di meja tersebut. "Apa dia lembur semalam?" Pertanyaan itu terngiang begitu saja di otaknya. Dia juga dapat melihat dua dress siap pakai tergantung rapi di samping meja tersebut. Jungra melangkahkan kakinya menuju dress tersebut. Menyentuhnya, untuk melihat hasil karya sang adik. Tepat seperti yang diinginkannya.

Jungra tersenyum setelahnya. Hasil karya adiknya benar-benar rapi dan juga indah. Tak salah jika dia meminta bantuan padanya. Adiknya menggeliat pelan. Sepertinya dia mencari posisi yang nyaman, karena dia masih menutup mata setelahnya. Jungra bisa melihat wajah lelah adiknya. Dia tak tega jika harus membangunkannya. Karena itu dia memilih mengambilkannya selimut, menutup punggung adiknya dengan itu.

Dia kembali melangkahkan kakinya menuju meja makan. Dia kembali duduk di tempat yang tadi ia pilih. Tatapan penuh tanya langsung ia dapat dari ayah, ibu serta Jongin. Seolah mengerti dengan tatapan yang didapatnya, Jungra menjawabnya. "Aku tak tega membangunkannya. Dia terlihat begitu lelah. Sepertinya dia lembur tadi malam!" jelas Jungra.

SECRET WIFE ✅ [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang