Chapter 12 (Don't Say Like Me)

1.8K 135 2
                                    

Sebelum baca, jangan lupa tekan bintangnya.

Sorry for typo.

Happy reading

--

--

--

Sehun sudah rapi dengan penampilannya. Dia mengambil mantel bulunya dari lemari. Hari itu, cuaca cukup dingin. Ini hari keempatnya berada di Korea. Dia berencana mengajak Junghae jalan-jalan. Dia merasa sedikit kesepian setelah adik tirinya kembali ke Amerika kemari. Dan lagi sang kakak sibuk dengan hotelnya. Hanya ada bibinya dan juga beberapa pelayan rumah. Ini sudah hampir jam makan siang, dia harus segera bergegas. Dia bertemu bibinya saat melewati ruang keluarga.

"Kau mau kemana, Sayang?" tanya bibinya.

"Aku mau makan siang dengan Junghae, Ommonim," jawab Sehun.

"Junghae?" tanya bibinya memastikan, jika ia tak salah dengar.

"Iya, aku hanya sedikit bosan di sini. Aku berangkat dulu," Sehun mencium kedua pipi bibinya sebelum meninggalkannya.

"Hati-hati, Sayang," kata sang bibi.

"Iya," jawab Sehun sedikit berteriak karena memang dia sudah sampai di ruang tamu.

Sehun mengirim pesan singkat sebelum melajukan mobilnya. Sehun terlihat sangat menikmati perjalanannya. Dia bahkan ikut bersenandung kecil mendengar musik yang ia putar. Tangannya bahkan ikut bergerak seolah dia sedang mempraktekkan tarian dari lagu tersebut. Meski sudah tiga tahun meingggalkan Seoul, dia masih menghafal betul jalanan kota tersebut. Seperti sekarang dia telah berhenti di depan gedung perusahan Junghae. Setelah memarkirkan mobilnya, dia menuju ruang Junghae yang dengan pasti dia sudah mengetahuinya.

Sehun kembali melihat ponselnya, mengecek apakah Junghae membalasnya atau tidak. Junghae tak membalas pesannya, apa dia sibuk? Mungkin meeting? Atau ada sesuatu yang lain? Berbagai pikiran muncul dikepala Sehun. Dia memutuskan untuk menghubunginya. Belum sempat sambungannya terhubung dia melihat Junghae tengah berjalan bersama kakak pertamanya. Sehun tersenyum melihatnya. Dia segera menghampirinya.

"Jongdae Hyung," sapa Sehun. Dia sengaja menyapa kakak pertama Junghae terlebih dahulu. Setidaknya dia harus meminta izin pada pria itu.

Jongdae menoleh yang diikuti oleh Junghae. "Sehun-ah. Apa yang kau lakukan disini?" tanya Jongdae. Dia sedikit heran mengapa adik sahabatnya datang ke perusahannya.

"Apa aku tak boleh kemari?" Sehun bukannya menjawab, dia justru balik bertanya.

"Tentu saja boleh. Hanya saja... ini aneh." Jongdae sempat tak menemukan kata yang tepat untuk menggambarkan keheranannya.

Sehun justru tersenyum. Pandangannya menuju ke arah Junghae yang sedari tadi diam. Jongdae mengamati pandangan Sehun. Kini dia tahu maksud kedatangan Sehun. "Bilang saja kau ingin bertemu Junghae."

Owh, dia ketahuan batin Sehun. Dia bahkan mengusap tengkuknya sambil tersenyum tak jelas. Baiklah, karena dia sudah ketahuan, tidak ada salahnya dia meminta izin sekalian. Lebih baik begitu daripada nanti mendapat marah karena membawa kabur adik seseorang. Dia memang berniat minta izin baik-baik, namun bukan dalam keadaan seperti ini. "Emh, kau tahu saja, Hyung," Sehun membenarkan perkataan Jongdae. "Bolehkah aku meminjam sekretarismu sebentar? Lagipulan ini sudah jam makan siang," lanjut Sehun.

Junghae menyerngitkan alisnya. Meminjam, dia pikir dia barang yang seenaknya bisa dipinjam. Junghae bahkan bedecak sebal mendengarnya. Dia berharap kakaknya tak mengizinkannya. Dia bebar-benar dalam suasana buruk hari itu. Dia bahkan tak ingin diganggu sebenarnya. Dia ingin menghabiskan waktunya bersama berkas-berkasnya, dengan begitu dia tak lagi memikirkan apapun yang membuatnya dalam suasana buruk.

SECRET WIFE ✅ [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang