Akhirnya kenangan itu benar-benar sudah pergi, meski belum sepenuhnya. Tapi aku tau ini semua benar-benar akan segera lenyap.
Akhirnya aku benar-benar harus memilih akan melupakanmu.
Melupakan semua tentang apa yang pernah kita lalui dulu.
Ternyata ini bukanlah hal yang mudah. Tak semudah seperti kamu melupakanku, dan ini juga tak semudah kamu menemukan pengantiku.
Setelah dipikir-pikir-- ternyata aku memang bodoh telah menunggumu terlalu lama. Menunggumu untuk berbalik memandangiku yang masih berdiri tepat dibelakangmu hanya untuk berharap untuk kamu berbalik. Namun ternyata sampai saat ini kamu masih tetap berjalan tanpa peduli keadaanku yang masih menunggumu.
Tapi jangan salah-- sekarang aku sudah benar-benar akan memaksa hati untuk berhenti mencari tentangmu, atau bahkan menghawatirkanmu.
Meski raga sudah melakukan banyak cara agar hati mengerti, namun hati terlalu keras untuk hal yang memang dia inginkan.
Namun kali ini aku benar-benar harus memaksa hati untuk mengakhiri semuanya. Melupakan dia yang memang pantas untuk dilupakan.
Lupakan dia,-- dia yang sudah membuatmu menunggu terlalu lama untuk hal yang tidak tau kepastiannya. Dia yang membuangmu, menghempaskanmu begitu saja. Dan hati? Masih tetap mempertahankanmu, namun kali ini hati memang harus benar-benar mengakhiri semuanya.
Bahkan hati telah merusak skenario yang telah aku bangun bersama raga, dengan melupakanmu dan akan kembali membuka hatiku untuk orang yang baru dikehidupanku, namun hati masih saja melakukan hal yang sama seperti kemarin-- yaitu MENUNGGUMU kembali mengenggam tangan yang pernah kau lepas dulu.
-2301
KAMU SEDANG MEMBACA
Sebuah Usaha Melupakan (Completed)
PoetryKu akui kemahiranmu dalam mematahkan hati, aku tau kamu bukan lelaki yang hebat bukan juga lelaki yang baik, tapi kamu selalu punya cara untuk membuat orang yang kau sayangi terus merasa bahagia dengan caramu yang berbeda. Begitupun denganku, setela...