Yang ku tau Hatiku pernah menunggu lama untuk kehadiranmu yang kedua kalinya. Hatiku pernah lama menanti sebuah ketidakpastian darimu, aku pernah bertahan lama hanya untuk meyakinkan hati ini. Hati yang masih selalu menanti akan kehadiranmu, menanti balasan cinta darimu. Walau yang ku tau ini bukanlah suatu perkara kepastian. Tapi perkara perasaan yang masih stuck untukmu.
Aku tau ini adalah hal bodoh.
Aku tau ini gila.
Tapi itu lah yang selalu membuatku kembali akan perasaan itu. Tentang bagaimana aku mencintaimu. Ini sulit bahkan sangatlah sulit. Mencintai sepihak hanya karena perasaan.
Aku ingin ini semua berhenti secepat mungkin. Aku benar-benar ingin melupakan perasaan ini. Dan Aku hanya ingin semua perkara itu segera menghilang dari ingatanku.
Kau ingat? Aku memulai menulis kisah ku ini sejak kau berubah dariku. Sejak itu pula aku sadar ternyata selama ini aku masih tetap memikirkanmu untuk tetap menahanmu pergi dariku. Aku berharap suatu saat kau mengingatku walau sejenak, mengingat bagaimana caranya aku merindukanmu dulu. Entah kapan waktu itu tiba, yang bisaku lakukan hanyalah bisa mengharapkanmu dan terus mendoakanmu.
Cuaca hari ini sepertinya mengerti bagaimana perasaanku saat ini. Mendung namun tak hujan.
Apakah aku harus sakit dulu agar kau peduli? Apakah Harus?😌 aku merindukanmu dan akan selalu merindukanmu. Jangan kira aku bersikap dingin seakan aku sudah melupakanmu, kau salah. Masih kamu yang menjadi prioritas utama dalam benakku.
Aku terlalu fokus dengan apa yang menjadi kisahku, sampai aku lupa bagaimana inisial namamu yang selalu kusebut dulu hehe. bagaimana kau memanggilku dengan panggilan rumah, bagaimana kau menyebutku dengan sebutan meledek, kau selalu saja mengodaku dengan sebutan-sebutan yang selalu saja berubah setiap bertemu denganmu. Mengingat itu rasanya aku hanya ingin kembali kemasa itu lagi. Bisa? Tentu saja, tapi bukan dengan waktu yang sama lagi, mungkin dengan orang yang baru, kenangan yang baru, bahkan hati yang baru. So, kapan waktu yang tepat untukku melupakanmu?-
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Follow me ;@Rahmiiiiiiiiii
KAMU SEDANG MEMBACA
Sebuah Usaha Melupakan (Completed)
PoesíaKu akui kemahiranmu dalam mematahkan hati, aku tau kamu bukan lelaki yang hebat bukan juga lelaki yang baik, tapi kamu selalu punya cara untuk membuat orang yang kau sayangi terus merasa bahagia dengan caramu yang berbeda. Begitupun denganku, setela...