Sebuah Usaha Melupakan (Completed)

12. Dia

Benarkan-- sekarang bukan tentangmu lagi. Sekarang ada dia dav, yang menggantikan posisi kamu sebagai orang yang memprioritaskan aku.

Dia lebih baik darimu, bahkan dia sangat jauh beda darimu.

Dia baik, dan dia juga sama sepertimu. Yang akan punya banyak cara untuk membuat orang yang di prioritaskan bahagia.

Aku kira dia akan sama sepertimu, yang akan meninggalkanku seperti kamu meninggalkanku dulu.

Jujur saja, rasa trauma itu selalu menghantui ku disetiap aku akan melangkah untuk mengambil suatu keputusan.

Tapi mereka? Teman-temanku, selalu punya banyak akal agar aku tidak lagi terpuruk untuk cinta pembodohan darimu.

Penantianku untuk segera melupakanmu akhirnya bisa terlaksanakan juga. Setelah melewati beberapa bulan ini, atau bahkan aku menunggu berjuta-juta jam hanya untuk menunggu kedatanganmu namun tak kunjung kamu kembali.

Bukankah aku pernah bilang--
Kalau hati akan punya sisi dimana dia sudah lelah berdebat dengan raga karena hanya mempertahankanmu?

Dan sekarang, hati sudah teramat lelah. terus-terusan membelamu didepan raga hanya untuk memilih antara harus pergi atau bertahan, tapi hati masih tetap memilih bertahan meski dia tau dia akan merasakan sakit itu kembali ketika mengambil jalan itu.

Hati terlalu bermasa bodo untuk memikirkan hal itu. Yang dia tau hanyalah mencintaimu dan menunggumu kembali.

Namun sekarang dia menyerah.

Hati menyerah bukan karena perasaanku sudah pudar, namun aku sadar ini hanya membuatku semakin terpikat akan kekecewaan. Kekecewaan yang terlalu ingin tetap memikatmu, mengenggam tanganmu meski sudah lama kamu menghempasku.

Bukankah ini juga keinginanmu? Keinginan agar aku juga segera melakukan hal yang sama denganmu-- bahagia dengan pilihan kita masing-masing. Dan sekarang itu sudah aku lakukan--

Berat? Tapi ini harus. Beranjak dirumah yang pernah kamu singgahi, dan berharap agar semuanya segera hilang. Anggap saja ini benar-benar tidak pernah terjadi. Inikan yang engkau harapkan?--

-2301