Ini kisah terakhir yang kutulis tentangmu. Bagaimana aku yang sulit melepasmu dari ingatanku. Aku yang terlalu menaruh harap akan kehadiranmu. Sampai dengan kecemburuanku melihatmu dengan yang lain.
Ternyata kisahku begitu rumit jika harus kubaca kembali dari awal. Patah hatiku belum sembuh karnamu. Lukanya begitu dalam sampai butuh waktu yang cukup lama untuk menyembuhkannya. Sekarang bukannya mau membahas lukaku yang tak kunjung pudar itu.
Tapi..
Kepergianmu membuatku sadar, mengharapkan mu tak ada untungnya sama sekali. Aku yang sering kali terjatuh ketika mengejarmu pun kau tak pernah memandangku kebelakang.
Aku sempat mencoba untuk berlari berharap kau kejar. Tapi ternyata tidak. Seakan kau menemukan bongkahan es yang lebih menarik untuk kau cairkan dibanding harus melihatku sejenak.
Ini sulit, menerima kenyataan berat kalau aku bukanlah rumah yang akan menjadi tempatmu berpulang ketika kamu bosan dengan rumah-rumah yang pernah kau singgahi dulu.
Ternyata menyembuhkan luka tak semudah kau memberinya obat, tapi bagaimana kau rawat dia sampai benar-benar lukanya sembuh.
Sampai pada akhirnya aku menyadari kau bukanlah orang yang harusku tunggu. Bukan pula orang yang harusku perjuangkan, karena berjuang perlu dua orang, bukan sepihak sepertiku.
Mengharap kepulanganmu bukan lagi menjadi keinginanku. Aku mau lukaku sembuh, makanya ku hapus keinginan itu agar lebih cepat semuanya pulih.
Kuubah pemikiranku tentang bagaimana sebelumnya aku memandangmu. Memandangmu sebagai orang yang PERLU untuk ku tunggu, menjadi TEMAN ku kembali.
Sekiranya akan seperti itu.Mungkin akan seperti ini;
Aku akan mendirikan kembali bongkahan yang sempat kau runtuhkan dulu. Menutup rapat-rapat hatiku sampai aku benar-benar bisa menyembuhkan lukaku sendiri. Karena menerima hal baru, sementara kau masih ada di hatiku bukanlah hal yang baik. Kasihan orang lain yang lebih menyanyangiku dan yang berusaha masuk ke dalam kehidupanku, sementara hidupku masih terpaut akan kehadiranmu.
Sekiranya kamu telah bahagia dengannya di jauh hari sebelum kuputuskan ini. Dan mungkin esok akan ku bangun juga kebahagianku sendiri tanpa membahasmu lagi.
Aku hanya berharap akan menulis kebahagian-kebahagian lain didalamnya. Bukan lagi kesedihan tentangmu. Percayalah kau akan mendapatkan orang yang sebenarnya pantas kau dapat. Aku pun juga semoga seperti itu.
Aku tak tau apa akhir dari usahaku ini.
Tapi yang ku tau usaha tidak akan menghianati hasil.
Kau dengan bahagiamu..
Aku pun dengan pilihanku..Dan kita kembali menjadi orang asing lagi. Tak perlu pengulangan kisah, karena itu tak perlu bagiku lagi. Sekali menghapus yah sudah itu akan menjadi akhir bagiku.
Selamat menjadi bagian dari tulisan ku dimasa lalu❤
Berbahagialah selalu, maka akan ku temukan pemilik hatiku yang sesungguhnya, bukan lagi kamu pastinya^hehe***
ENDKomen apa aja;(((😓
Part terakhir yang lumayan panjang😪 but makasih yang sudah setia baca sampai disini luvvvv❤❤
FOLLOW IG; @srirahmiyanti_
KAMU SEDANG MEMBACA
Sebuah Usaha Melupakan (Completed)
PoetryKu akui kemahiranmu dalam mematahkan hati, aku tau kamu bukan lelaki yang hebat bukan juga lelaki yang baik, tapi kamu selalu punya cara untuk membuat orang yang kau sayangi terus merasa bahagia dengan caramu yang berbeda. Begitupun denganku, setela...