Bukannya kemarin aku tidak ingin melepasmu. Hanya saja aku memilih waktu yang benar-benar tepat. Dimana aku sudah siap menghadapi fase dimana aku harus merasa kehilanganmu.
Tenyata aku bukanlah wanita yang pernah ada digambaran mu lagi. Aku bukan lagi wanita yang selalu kau puji didepan kawanan-mu. Aku terlalu mengaharapkan kata perbaikan dari sekian banyak perih yang pernah ku alami.
Aku bukannya bodoh karena telah menunggu mu dulu. Namun aku percaya kamu tidaklah seburuk yg orang lain katakan.
Sayangnya hujan tak lagi menemani kesepian ini. Kali ini hujan juga butuh waktu dimana dia sudah siap meluapkan semua air yang sudah lama dia tampung. Kini aku tlah membencinya. Membenci apa pun yang terkait dengannya. Dia membuat semuanya semakin rumit. Dan Dia bukan lagi penantianku.
Satu atau dua orang yang pernah hadir anggap saja sebagai pelajaran. Pelajaran untuk tidak sembarangan menjatuhkan hati kepada siapapun yang pernah berkata manis. Manis atau baik sekalipun kadang masih bisa menyakitkan seseorang.
Ini jalanku. Jalan yang sudah menjadi pilihanku. Aku yang memilih ini semua jadi apapun itu aku tak butuh kata penyesalan.
Aku tak butuh penantian itu lagi. Hanya saja aku lebih membutuhkan cara agar lebih cepat bisa melupakanmu dari waktu yg tlah ku perkirakan.
--000--
-srirahmyanti_
KAMU SEDANG MEMBACA
Sebuah Usaha Melupakan (Completed)
Thơ caKu akui kemahiranmu dalam mematahkan hati, aku tau kamu bukan lelaki yang hebat bukan juga lelaki yang baik, tapi kamu selalu punya cara untuk membuat orang yang kau sayangi terus merasa bahagia dengan caramu yang berbeda. Begitupun denganku, setela...