~°•°~
"Jimin-ah!"
Kaki Songjoo refleks berlari karena melihat Jimin sudah tergeletak di lantai. Cukup banyak butiran salju yang sudah menempel di tubuh Jimin, bahkan rambut Jimin sudah terdominasi oleh salju yang sedari tadi turun dari langit malam.
"Yak Jimin-ah!" Songjoo menepuk pipi Jimin berkali-kali. Pasalnya Jimin saat ini terlihat setengah sadar.
"S-Songjoo...," lirih Jimin.
"Dasar bodoh! Mengapa kau masih menungguku, huh?"
Jimin tidak bisa berkata-kata lagi. Ia menggigil hebat. Asap putih terlihat terus keluar dari mulutnya.
Songjoo segera menghubungi supirnya yang saat ini masih menunggu dirinya di mobil. Tak lama supirnya datang dan Songjoo segera menyuruh supirnya untuk membantu Jimin berjalan. Tentu saja tubuh Jimin sangat lemas.
"Ke rumah sakit sekarang," perintah Songjoo.
Songjoo tidak menyangka Jimin akan seperti ini. Ini semua salahnya. Harusnya ia tadi menghubungi Jimin dan membatalkan janjinya agar Jimin bisa pulang dan tidak kedinginan seperti sekarang. Songjoo benar-benar menyesal.
Songjoo menyandarkan kepala Jimin di pundaknya. Tubuhnya sangat dingin, Songjoo merasakan itu. Untung saja Songjoo datang menemui Jimin, jika tidak mungkin Jimin bisa mati kedinginan di sana. Ya, Jimin benar-benar bodoh, pikir Songjoo.
Mobil Songjoo telah berhenti di rumah sakit. Para perawat membantu tubuh Jimin untuk direbahkan ke kasur. Jimin dibawa ke ruang emergency karena wajah Jimin sangat pucat dan ia harus diberi oksigen.
Songjoo mengikuti para perawat yang membawa Jimin dari belakang. Hingga salah satu perawat menahannya untuk masuk dan memerintahkan dirinya untuk menunggu di luar.
Songjoo hanya bisa duduk di kursi penunggu sekarang. Menunggu kapan Jimin bisa dibawa keluar dan dipindahkan ke ruang inap.
Songjoo berkali-kali merutuki dirinya sendiri. Ia jahat. Songjoo mengakui itu.
Setelah Songjoo menunggu lama di luar, akhirnya para perawat pun keluar dengan membawa Jimin yang masih berada di kasur berjalan. Songjoo segera bangkit dari duduknya dan menghampiri perawat itu.
"Pasien akan dipindahkan ke ruang inap, dan harap melakukan pembayaran terlebih dahulu di bagian administrasi," ucap perawat itu dengan sopan.
"Baiklah," jawab Songjoo.
Setelah melakukan pembayaran, Songjoo segera mengunjungi ruang inap Jimin. Terlihat Jimin yang tidak sadarkan diri dengan pakaian yang sudah diganti dengan pakaian rumah sakit. Selang oksigen juga masih terdapat di hidung Jimin. Lelaki itu benar-benar terlihat sangat lemah.
Perlahan Songjoo mendekatkan sebuah kursi ke samping kasur dan duduk di sana. Melihat keadaan Jimin seperti ini membuat Songjoo merasa bersalah. Ya memang Songjoo-lah yang salah. Tapi setidaknya Songjoo bisa cepat membawa Jimin ke rumah sakit.
"Kau bodoh," ucap Songjoo sambil memandang Jimin.
"Kau bisa saja mati jika aku tidak datang tadi."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Bad Boy Stole My Underwear [BTS JIMIN FF]
Fanfiction[PANTY VER.] Rank #397 in fanfiction - 050417 ... Hanya berawal dari sebuah pertaruhan konyol yang kemudian merubah semuanya. Ya, semuanya. Bahkan pertemanan dan kebencian sekali pun. ... *FF Colab w/ @snowcream28* © velvetmist_