~°•°~
"Mau apa kau?"Saat ini Songjoo sangat takut. Benar-benar takut. Ternyata orang misterius yang selama ini meneror dirinya dan membekap dirinya barusan adalah Mino. Lelaki yang hampir memperkosa dirinya beberapa waktu yang lalu. Dan sekarang ia tengah berdiri berhadapan dengan lelaki itu lagi.
Entah apa alasan Mino membekap Songjoo dan membawa Songjoo ke sebuah tempat, tepatnya lorong kecil. Lorong itu sangat sepi, bahkan mungkin tidak ada orang yang berlalu lalang di sana. Hanya ada tumpukan kardus dan barang-barang bekas saja.
Mino menatap Songjoo, lalu disusul dengan senyuman sinis di bibirnya. "Sudah lama tidak bertemu," katanya.
"Aku merindukanmu," ucap Mino lagi dengan tangannya yang mencolek dagu Songjoo, dan otomatis Songjoo langsung membuang wajahnya dari hadapan Mino.
"Kenapa? Apa aku begitu menjijikan bagimu?" tanya Mino.
Songjoo menatap Mino sinis. "Menurutmu? Apa kau tidak sadar kalau kau begitu menjijikan?"
Songjoo berusaha memberanikan dirinya menatap Mino, padahal dalam hatinya ia sangat takut pada lelaki monster ini. Songjoo terus berharap jika ada pertolongan yang akan memihaknya saat ini.
Seketika tubuh Songjoo terdorong begitu saja, dan tubuhnya membentur tembok dengan keras. Mino mengunci tubuh Songjoo dengan kedua tangannya yang berada di samping kanan kiri tubuh Songjoo.
Mino tersenyum sinis. "Bukankah kau yang lebih menjijikan?"
"Bahkan tubuhmu saja sudah tidak suci lagi, dan untuk apa kau masih menjaga tubuhmu itu?" katanya.
Hati Songjoo seakan teriris begitu mendengar perkataan Mino. Tangannya bahkan refleks menampar pipi Mino. Sementara Mino tertawa hambar ketika mendapat tamparan cukup keras dari Songjoo.
"Kau merasa sakit hati, huh?" katanya sambil tertawa meremehkan.
"Wah berarti benar, tubuhmu memang sudah tidak suci. Semuanya bahkan sudah kurasakan, bukan?" Mino lagi-lagi tertawa tanpa dosa dengan ucapannya itu.
Tangan Songjoo terkepal. Ia sangat ingin membunuh lelaki di hadapannya saat ini. Namun apa daya keberanian itu bahkan tidak muncul. Songjoo tidak bisa mengeluarkan semua kebenciannya, dan akhirnya hanya bisa mengeluarkan air matanya saja.
"Oh? Kau menangis?" tanya Mino dengan ekspresi yang dibuat kaget. Lalu Mino mengelus kepala Songjoo.
"Kau tahu? Setelah kejadian itu, aku dikeluarkan dari sekolah."
"Awalnya aku biasa saja. Tapi setelah aku melihatmu baik-baik saja, mengapa aku merasa ingin membunuhmu, ya?" Mino menatap Songjoo tajam sepersekian detik. Lalu disusul dengan tawanya lagi karena melihat wajah Songjoo yang sangat mengekspresikan ketakutan.
"Jangan seperti itu wajahmu. Aku tidak akan membunuhmu..."
"... jika kau tidak memperluas berita tentang diriku, apa yang aku lakukan padamu."
"Jika kau melakukannya, maka bersiaplah hidupmu tidak akan lama lagi. Aku akan nekad untuk membunuhmu, dan mungkin juga kekasihmu, Park Jimin," ucap Mino dengan santainya namun terlihat jelas bahwa matanya tersirat sesuatu yang bukan main-main dengan perkataannya barusan.
"Lagi pula sudah tidak ada gunanya lagi untuk hidup dengan tubuh yang sudah dinikmati oleh lelaki lain, 'kan?" Mino menyeringai.
Songjoo hanya diam mendengar semua perkataan Mino sedari tadi. Setiap kata yang diucapkan Mino sangat membuat Songjoo sulit berbicara, ia terlalu sakit hati dengan semua kata-kata itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Bad Boy Stole My Underwear [BTS JIMIN FF]
Fanfiction[PANTY VER.] Rank #397 in fanfiction - 050417 ... Hanya berawal dari sebuah pertaruhan konyol yang kemudian merubah semuanya. Ya, semuanya. Bahkan pertemanan dan kebencian sekali pun. ... *FF Colab w/ @snowcream28* © velvetmist_