~°•°~
Malam ini adalah malam terakhir bagi murid-murid Hanlim mengikuti acara camping, dimana besok pagi mereka sudah kembali untuk pulang dari tempat ini. Saat ini semuanya sudah berkumpul di lapangan hijau yang besar dan mereka duduk melingkar. Terdapat api unggun di tengah-tengah mereka membuat tubuh mereka sedikit lebih hangat pada udara malam hari yang cukup dingin.
Sambil menunggu guru-guru yang tengah mempersiapkan acara, murid-murid Hanlim melakukan beberapa aktivitas, seperti ada yang bermain gitar, ada yang bernyanyi, ada yang bermain teka-teki bersama dengan temannya, ada pula yang sedang mencari seseorang untuk duduk bersama.
Dan aktivitas yang terakhir disebutkan tadi adalah aktivitas yang sedang Jimin lakukan sekarang. Ya, mencari seseorang. Tidak perlu diberi tahu 'kan siapa seseorang yang Jimin cari?
"Ah dia di sana!" seru Jimin pelan ketika ia berhasil menemukan seseorang yang menjadi sasarannya.
"Ekhm." Jimin berdeham seolah memberi kode pada orang yang sekarang sudah ada di sampingnya.
Songjoo melirik ke arah kirinya, sudah ada Jimin yang duduk di sampingnya sekarang. Songjoo membuang napasnya pelan, ia juga memalingkan wajahnya dari lelaki di sampingnya itu.
"Kau sendiri? Di mana temanmu?" tanya Jimin.
Percuma saja Jimin mau bertanya hingga berapa kali, tetap saja Songjoo tidak meresponnya sedikit pun. Gadis itu memang membenci lelaki bermarga Park ini.
"Yak Songjoo-ya, sampai kapan kau terus mengacuhkanku seperti ini?"
"Memangnya apa salahku padamu?"
Sudah jelas ia melakukan kesalahan kemarin dengan mencuri panty Songjoo. Dan barusan Jimin masih berani bertanya apa salahnya?
"Baiklah jika kau terus mengacuhkanku, maka aku juga akan terus mengejarmu," ucap Jimin dengan nada yang terdengar sedikit pasrah.
"Aku tidak peduli mau sampai berapa kali aku harus mengejarmu, karena yang kutahu aku menyukaimu, dan aku tidak akan berhenti mengejarmu."
Selesai mengucapkan kata-katanya, Jimin justru diam. Ia tidak melanjutkan pembicaraannya lagi. Mengetahui hal itu Songjoo sedikit melirik ke arah Jimin, pertama kalinya bagi Songjoo melihat Jimin diam didekatnya seperti ini. Ah baguslah kalau begitu, lebih baik diam.
Tak lama kemudian Mino datang menghampiri Songjoo dan duduk di sampingnya. Kini posisi Songjoo berada di tengah-tengah dua lelaki, dimana Jimin yang masih duduk di samping kiri Songjoo dan Mino yang sekarang sudah duduk di samping kanan Songjoo.
"Kau baik-baik saja 'kan?" tanya Mino.
Songjoo hanya mengangguk tersenyum.
"Songjoo-ya! Ada dua lekaki tampan di sampingmu, kau tinggal memilih saja hahaha...," ucap seorang siswa yang duduk di seberang Songjoo sambil tertawa tidak jelas.
"Yak! Tentu saja dia memilihku!" sahut Jimin sambil meraih tangan Songjoo dan menggenggamnya.
Songjoo berdecak sebal seraya mencoba melepaskan genggaman tangan Jimin yang sangat kuat.
"Yak Jimin-ah! Lepaskan tangannya," ucap Mino yang menatap sinis Jimin.
"Wae? Apa urusanmu, huh?"
Mino tidak membalas ucapan Jimin, ia tahu jika ia membalasnya maka akan terjadi keributan dan itu tidak akan cepat berakhir. Mino memang lebih baik mengalah untuk saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Bad Boy Stole My Underwear [BTS JIMIN FF]
Fiksi Penggemar[PANTY VER.] Rank #397 in fanfiction - 050417 ... Hanya berawal dari sebuah pertaruhan konyol yang kemudian merubah semuanya. Ya, semuanya. Bahkan pertemanan dan kebencian sekali pun. ... *FF Colab w/ @snowcream28* © velvetmist_