~°•°~
Songjoo membuka matanya perlahan ketika mencoba bangun dari tidurnya. Sinar matahari yang masuk dari celah gorden jendelanya berhasil membuat seorang gadis menyipitkan matanya.
Songjoo mengedarkan pandangannya ke sekeliling ruangan, ia sadar jika saat ini dirinya berada di kamarnya sendiri. Dan ia baru ingat jika semalam ada sesuatu yang terjadi yang membuatnya kelelahan dan pingsan begitu saja.
Songjoo merubah posisi tubuhnya menjadi posisi duduk, tapi dengan terkejutnya Songjoo melihat seorang pria yang kini tengah duduk di kursi dengan kepala yang tidur di pinggiran kasurnya.
Dengan hati-hati Songjoo melihat wajah pria itu. "Jimin?" ucap Songjoo pelan.
Padahal suara yang dikeluarkan Songjoo tidak begitu kencang, tapi seolah-olah suaranya membangunkan pria yang sedari tadi tidur di sampingnya itu.
Jimin mengangkat kepalanya dengan mata yang masih terpejam. Mencoba merenggangkan otot-otot lehernya yang terasa pegal akibat kepala yang dibiarkan bersandar di kasur semalaman. Jimin mengusap matanya berkali-kali dengan kedua tangannya. Demi apa pun Jimin terlihat imut saat ini.
Begitu membuka matanya, sontak membuat Jimin tergeloncat begitu saja.
"Songjoo?!" Jimin mengerjapkan matanya berkali-kali. Sedikit terkejut melihat Songjoo sudah bangun lebih dulu darinya.
"Kau sudah bangun?" ucap Jimin sambil menangkup kedua pipi Songjoo.
Songjoo meringis kesakitan karena Jimin menyentuh luka yang ada diwajahnya.
"Ah maaf. Aku lupa luka diwajahmu." Jimin terlihat khawatir melihat keadaan Songjoo.
"Apa kau mau minum? Biar aku ambilkan."
Jimin segera bangkit dari duduknya, hendak berjalan untuk keluar dari kamar Songjoo. Namun tiba-tiba Songjoo menahan tangan Jimin.
"Kenapa?" Jimin menatap Songjoo, tapi Songjoo hanya diam.
"Apa kau ingin sesuatu yang lain? Katakan saja padaku."
Songjoo tetap diam menatap Jimin. Entahlah, Songjoo bahkan sangat sulit untuk berbicara saat ini. Seakan-akan lidahnya sangat kaku jika digerakan.
Melihat Songjoo hanya diam tak berbicara, Jimin kembali duduk di kursi dan menghadap Songjoo.
"Jika ada sesuatu yang ingin kau katakan, katakan saja padaku, ya?" Jimin menatap manik Songjoo sangat dalam. Ia hanya ingin Songjoo mendapat sedikit ketenangan. Karena bagaimana pun Songjoo pasti teringat akan hal yang dilakukan Mino semalam.
Tak lama pintu kamarnya terbuka. Terlihat sosok wanita paruh baya memasuki kamar Songjoo sambil membawa segelas air putih. Matanya terlihat sembab akibat menangis terlalu lama semalam. Namun senyum hangatnya tak lepas dari bibirnya.
"Ah kau sudah bangun." Ibunya duduk di pinggiran kasur dan mengelus puncak kepala putrinya.
"Apa yang ingin kau makan hari ini? Apa kau ingin sup? Atau yang lain?" Ibunya berusaha tersenyum, menutupi kesedihannya ketika menatap wajah putrinya terdapat luka lebam yang cukup banyak. Melihat Songjoo seperti ini sangat membuat hatinya terluka.
Rasanya Songjoo ingin menangis saja. Songjoo tahu ibunya berusaha tegar melihat keadaannya saat ini. Songjoo pun juga tidak ingin terlihat sedih di depan ibunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Bad Boy Stole My Underwear [BTS JIMIN FF]
Fanfic[PANTY VER.] Rank #397 in fanfiction - 050417 ... Hanya berawal dari sebuah pertaruhan konyol yang kemudian merubah semuanya. Ya, semuanya. Bahkan pertemanan dan kebencian sekali pun. ... *FF Colab w/ @snowcream28* © velvetmist_