9. Achluophobia III

2.1K 233 36
                                    

Mina berjalan pelan tanpa tau arah. Kepalanya nunduk menatap ke arah kaki kaki kecilnya yang terus melangkah.

Dia bahkan baru sadar kalau sendal yang dia pake bukanlah pasangan. Kaki kirinya make sandal jepit maminya yang imut imut dengan hiasan manik manik di bagian atasnya. Sedangkan kaki kanannya beralaskan sendal swallow warna kuning yang dia yakin punya Bang Jackson karena ukurannya gede banget.

Akhirnya Mina berhasil keluar dari lingkungan rumahnya yang gelap gulita. Mina sedikit lega saat dia sampe di jalan raya yang meskipun nggak begitu besar tapi setidaknya nggak kena pemadaman. Sekarang dia lagi jalan di atas trotoar, diterangi sama lampu jalan yang menyinari malam dengan syahdunya.

Jalanan udah mulai sepi. Seinget Mina terakhir dia lihat jam itu jam setengah 11. Dan itu waktu Mina masih asik asik stalkingin instagram Mark.

Karena merasa capek dan masih agak lemes juga, Mina akhirnya mutusin buat berhenti di sebuah halte bus yang dia lewatin dan duduk disana.

Pas dia berniat buat nelfon abangnya lagi, Mina baru sadar kalo ternyata hp nya mati. Apalagi kalau bukan karena batrenya abis.

"Astagfirullah.."

Mina langsung nunduk merutuki segala kesialan yang menimpa dirinya hari ini. Dia menyandarkan kepalanya pada tiang halte disampingnya, menyebabkan beberapa anak rambut jatuh ke depan menutupi wajahnya.

Sekujur tubuh Mina rasanya makin lemas. Kedua tangannya memeluk tubuhnya sendiri. Mina mulai merasa kedinginan karena angin malam itu yang cukup kencang dan dia cuma pake kaos berlengan pendek.

Rasanya Mina ingin menangis.

Dadanya mulai sesak.

Semua ini akibat trauma sialan itu.

Matanya mulai berkaca kaca. Air mata hampir saja turun ke pipinya saat...

"Mina?"

Mark turun dari motornya dan tergesa gesa menghampiri Mina yang masih tertunduk lemas.

"Lo nggak apa apa kan??" Tanya Mark tanpa bisa menyembunyikan kekhawatirannya.

Cowok itu merendahkan badannya yang jangkung dan bertumpu dengan satu lutut supaya bisa sejajar dengan Mina.

Mina yang udah kenal sama suara Mark yang khas itu perlahan mendongakkan kepala. Tatapan matanya yang sayu itu kini bertemu dengan tatapan Mark yang penuh dengan kekhawatiran. Dan dari jarak yang sedekat ini, Mark bisa liat dengan jelas muka Mina yang pucat.

"Kak Mark..."

Dia tau kalau Mina pasti kedinginan, makanya Mark ngelepasin jaket yang dia pake, dan dia pakein ke Mina.

"Nggak seharusnya lo kabur sampai sejauh ini"

Mark berujar pelan sambil menaikkan resleting jaketnya yang melekat di tubuh Mina.

"A..aku takut"

Mina menjawab pelan dengan suaranya yang masih parau.

Mark awalnya sedikit ragu buat nyentuh pundak Mina, tapi pada akhirnya dia ngusap ngusap pelan pundak gadis didepannya itu. Berharap kalau itu bisa lebih menenangkan Mina.

"nggak perlu takut lagi, sekarang udah ada gue"

Ujar Mark berusaha menenangkan Mina. Sementara Minanya cuma diam. Tangannya meremas remas ujung lengan jaket Mark yang kepanjangan.

Mark nyempetin untuk nelfon Jackson buat ngasih kabar kalau Mina udah aman sama dia.

"Ayo pulang?"

#HITS - Mark MinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang