prolog

13.5K 809 15
                                    


     "Tidakkah kau lihat wajah dinginnya itu? Kurasa dia sosok pria yang tidak suka suara tawa. Barang sedikitpun."
Seorang wanita paruhbaya menggosokan kedua tangannya. Cuaca saat ini cukup dingin untuk seseorang yang terbiasa berdiam diri di wilayah tropis.

"Ya kau tahu..."
Seseorang yang tak kalah terlihat berumur menyesap teh hangatnya. "Sepertinya ia tidak cocok menjadi suami cucu ku"

Aku hanya menghembuskan nafasku..
Aku memperhatikan seorang pria tampan yang duduknya tak jauh dari mejaku saat ini.

Yah saat ini aku sedang berada di caffe . Dan di samping mejaku terdapat beberapa orang wanita paruhbaya penggosip. Kurasa.

Mereka sedari tadi menilai pria yang ku perhatikan saat ini.

Ia sangat tampan. Dengan tinggi badannya serta bahu tegap yang membuat pria itu terlihat lebih manly kurasa. Garis wajahnya juga sorot matanya yang tajam berbicara seakan akan ia adalah seorang jendral tampan yang tegas. Tetapi bibir kecil tipisnya berkata bahwa jika ia tersenyum, maka bintang dimalam haripun akan merasa tertandingi olehnya.
Aku sungguh bangga padanya.

Aku tersenyum tatkala pria itu menolehkan kepalanya.

Ia bangkit dari duduknya dan menghampiriku tetap dengan wajah tanpa ekspresinya, tetapi tak membuat wajah rupawannya menghilang.

Ia mendudukan pantatnya tepat di kursi yang terdapat di depanku.

"Maaf sebaiknya kau pulanglah terlebih dahulu... aku sedang berbincang mengenai suatu kasus."

Ia bersuara. Suata barithone nya membuatku nyaman.

Aku dapat merasakan suasana terkejut dari arah wanita wanita penggosip tadi.

Aku menggelengkan kepalaku.
"Baiklah.. Lanjutkan saja pekerjaanmu. Aku harap kita dapat melanjutkannya minggu depan"

Aku beranjak berdiri membenahi jaketku agar lebih membuatku hangat dan membawa tas kecilku.
Ia pun berdiri dan menghampiriku semakin dekat

"Aku harap kau tak bilang pada appa"

Ia bebisik ditelingaku.

Kurasa pipiku terasa panas saat ini. Jantungku tak henti hentinya berteriak.
Wanginya dapat tercium dari jarak sedekat ini.

Aku tersenyum manis dan melenggang pergi meninggalkan caffe itu.

   Ia adalah calon tunanganku. Tetapi aku belum yakin apakah ia menginginkan pertunangan ini?

my sweet detective (ChanSoo) [Complete✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang