Oppa

5.1K 617 25
                                    

"Aku sangat merindukanmu"
"Aku dapat merasakannya. Pinguin nakal"
.
.
.
.
happy reading ^-^
.

.
.
.
.

"Kyungie aku mempunyai kejutan!!!"

Wanita cantik itu menggenggam tanganku dengan semangatnya.
Matanya terlihat berbinar-binar.

"Apa itu sulli eonnie.?"
Aku menggiringnya untuk duduk di sofa dimana sudah ada suho oppa dan minho oppa disana

Ya yang mengetuk pintuku adalah minho oppa.
Aku sangat merindukannya, semenjak ia mempunyai perusahaan dan bisnis yang dikelolanya sendiri, ia menjadi sulit untuk meluangkan waktunya.
.
.
Kami mendudukan diri di sofa yang dapat dibilang cukup mahal ini.

Kulirik minho oppa, ia tampak tersenyum tulus. Lalu ku lirik suho oppa. Ia mengerutkan dahinya seakan bertanya 'ada apa?' Aku terkekeh melihat ekspresinya.

Sepertinya ia juga penasaran akan apa yang akan di ucapkan sulli eonnie.

"Kyungie-a"

"Berbicaralah eonnie. Kau terlihat semakin aneh"
Aku menatap wajah eonnie ku itu.
Ia tampak sedikit memberenggut ketika ku panggil 'aneh'.

"Yak!!" Ia memukul bahuku pelan lalu memeluku
"Kau akan punya keponakan"

Aku membulatkan mataku.

Suho oppa tampak terkejut kemudian memeluk minho oppa sebagai ucapan selamat.

Aku memeluk erat eonnie kesayanganku ini.

Menangis bahagia.
Sungguh bahagia mendengarnya.
.
.
.
.
.
"Mana chanyeol?"

Trak!!

"Aw!!"

Aku sangat terkejut ketika sulli eonnie menanyakan chanyeol.
Aku ingin hari ini tanpa memikirkan chanyeol.

"Ya ampun kyungie! Basuh jarimu cepat!"

"A..ah iya"

Aku berlari kecil ke arah kamar mandi dan membasuh tanganku.

Bodoh.. aku sedang asiknya mengiris bawang untuk makan siang.

Namun ketika nama itu disebut, aku tersentak dan tak sengaja mengiris jariku walaupun hanya luka sayatan yang kecil.

Aku kembali ke dapur dan melihan sulli eonnie yang menatap khawatir kepadaku

"Kyung-a .. kau tidak apa apa? Biar eonnie saja yang memasak. Kau obati dahulu lukamu itu"

"Ahaha.. maaf eonnie.. baiklah aku akan mengobati luka ku"

Aku berjalan ke kamarku yang berada dilantai atas dan memasangkan plester di jariku.

Pusing.

Itulah yang kurasakan
Aku tidak mempunyai rasa takut terhadap darah.
Hanya saja kali ini aku merasa pusing

Aku menatap handphone ku yang terletak di atas meja belajarku.

Menghampirinya dan melihat terdapat 4 panggilan tak terjawab

Chanyeol

Aku menghela nafasku.

Tidak putus asa kah ia untuk membatalkan pertunangannya?

Handphone ku kembali berdering.

Jariku dengan ragu menekan icon  telepon hijau yang tertera pada layar smartphone ku itu.

"Hallo"

"Kyungsoo-a .. aku mohon bantu aku"

Aku menyimak suara ini dengan benar..

my sweet detective (ChanSoo) [Complete✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang