"Nyonya choi!!"
Seseorang memanggilku. Lantas aku menghentikan langkah kakiku."M..maaf nyonya.."
Tenyata itu adalah sekretaris ayahku. Yah aku adalah anak ketiga dari keluarga choi siwon. Pemilik perusahaan ternama di korea.
Aku tersenyum sembari mengusap bahu sekretaris ayahku itu.
"Ada apa minseok?"
Ia tampak mengatur nafasnya. Sepertinya ia habis berlari."Apa eomma memanggilku?"
"Iya nyonya. Nyonya besar meminta saya untuk meminta nyonya menemuinya"
Aku sedikit jengah dengan tingkah lakunya.
"Minnie!! Sudah ku katakan berapa kali. Kau itu jangan berperilaku formal dihadapanku. Kita kan sahabat sedari smp. Kau tahu-"
"Yak!! Jangan memarahiku!"
Aku tertegun dan mengerjapkan mataku beberapa kali.
Ya. Minseok adalah sahabatku sedari smp. Dan aku tahu betul bahwa ia mempunyai suara yang tinggi"Kau mau membuatku tuli?!"
Aku menekan nekan bahunya dengan telunjukku.
Ia tampak bosan dengan tingkah laku ku, terlihat ketika ia memutar matanya."Soo-ya. Kau tahu, kau adalah putri boss ku. Dan disini aku masih bekerja. Mengertilah"
Ia mengerucutkan bibirnya dengan imut. Astaga sahabatku yang satu ini..
"Ahahaha... baiklah baiklah.. sekarang dimana eommaku?"
"Dia berada di ruangannya. Kau segeralah kesana"
Gadis didepanku ini terlihat sangat lucu sekaligus menyebalkan ketika ia sedang ngambek.
Aku pun melenggang pergi meninggalkannya dan bergegas menemui eommaku di ruangannya.
Ya lebih tepatnya diruangan appaku. Karena eomma tidak di izinkan oleh appa untuk mengambil bagian dari perusahaan appaku ini.
Eommaku adalah choi yoona. Seorang mantan sekretaris appaku sendiri dulunya.
Ting!!
Saat lift terbuka aku segera memasukinya dan menuju lantai 7. Tepat saat dilantai 5, lift kembali terbuka.
Aku dapat melihat seorang pria dengan jas hitamnya berdiri di depan lift.
Aku sangat mengenal pria itu .Dialah calon tunanganku.
Ia tidak bergerak dari tempatnya untuk memasuki lift. Ia hanya menatap datar ke arahkuSaat lift hendak menutup kembali, aku bergegas keluar dari lift tersebut
Untung saja aku mempunyai tubuh yang cukup rampingIa tampak tidak mengubah ekspresinya.
Aku menatapnya."Yeoll-"
Ia berbalik.
Bahkan sebelum aku selesai dengan kalimatku."Yeollie!!"
Aku berjalan dengan cepat untuk menyeimbangi langkahnya.
Apa sebegitu kesalnya kah saat ia melihatku?
"Kumohon yeoll katakan sesuatu. Ap-"
"Pergilah"
Aku terhenyak dengan ucapan dinginnya.
Aku hanya menuruti apa yang dia ucapkan. Aku terdiam dan hanya menatap punggung tegapnya pergi.Apakah sesulit ini?
*my sweet detective*
Ceklekk!
KAMU SEDANG MEMBACA
my sweet detective (ChanSoo) [Complete✔]
Fanfictionmereka melihatnya sebagai seorang pria dingin yang cerdas. tapi di depanku? dia hanyalah pria manis yang menjungkir balikan hidupku. (2) sahabatku yeoja manis bermata burung hantu.. seorang yang tak pantang menyerah hampir dalam segala hal.. apakah...