akhir dan awal

4.4K 590 22
                                    

Happy reading ^0^


"Yeollie"

"Hn"

"Ada yang ingin ku bicarakan padamu"

Tak ada jawaban..
Mungkin itu artinya silahkan

"A-"

"Sudah sampai.. ayo. Kau bicarakannya nanti saja"

Ah sudah sampai!
Sepertinya aku akan membicarakan ini nanti saja.
.
.
.
.
.
^----^
"Ahahahaha... lihat wajah takutmu itu"

Aku tertegun melihatnya tertawa lepas.

Ia chanyeol kan?.
Persetan dengan rasa mualku karena wahana roller coaster (*bener ga sih cara nulisnya?)
Ia sekarang tertawa lepas.

Sudah 1 tahun lebih aku tidak melihatnya tertawa.
Bahkan belakangan ini ia selalu menampilkan wajah datarnya padaku

"Kau.  Tertawa?"

Ia seperti terkejut dengan ucapanku.
Ah tidak!

Kumohon..
Tertawalah kembali

"Ayo kita naik bianglala"

Ia menarik tanganku

ku harap hari ini tidak akan berakhir.
Termasuk rasa bahagiaku ini.

Kami memasuki salah satu bilik bianglala.
hanya terdiam menikmati pemandangan dibawah sana.

Saat ini aku membayangkan adegan drama-drama yang pernah ku tonton.

Semisal mesinnya rusak saat kami berada dipuncak,
Dan terlibat scene yang sangat romantis.
Ahh.. tidak mungkin ya kan?

"Ah"

Aku menatap terheran pada chanyeol yang duduk bersebrangan denganku.

"Ada apa?"

"T..tidak"

Ada apa dengannya? Rasanya hari ini ia cukup aneh
Tapi aku suka ^////^

"Oh iya.. apa jawaban dari kasus itu?"

"Kau penasaran rupanya"

Aku menganggukan kepalaku antusias. Karena bagaimanapun aku merasa sangat penasaran.

Itu merupakan kasus yang akan kubantu terakhir kalinya kan?.

"Siapa pembunuh itu?"

"Menurutmu siapa pelakunya?"

Aku terdiam.
Menurutku ya?

Ya ampun.. siapa ya?
-_-

"Mantan istrinya?"

Ia terkekeh meremehkan.
Ish dasar sombong!
Tapi aku tetap mencintainya.

"Apa alasanmu sehingga menyangka mantan istrinya lah pelakunya?"

Mencoba berfikir.. apa ya?

"Hmm.. kan ia yang bertemu korban terakhir kali.. pada malam sebelum korban tewas kan? . Bisa saja korban tewas sejak malam karena mantan istrinya itu yang membunuhnya"

Ia mengangguk setuju.
Benarkan?

Wheheh aku pintar ternyata.

"Tapi sayang sekali, pembunuhnya bukan itu"

Mengerutkan dahiku sebagai tanda bingung.

"Pembunuhnya adalah tukang kebun itu"

Aku semakin bingung dengan pikirannya.
Bukankah tukang kebun itu yang melaporkan pada polisi karena ia yang pertama kali menemukan korban tewas?

my sweet detective (ChanSoo) [Complete✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang