my family

3.9K 388 36
                                    

Happy reading
.
.
.
.
.
.

Seorang yeoja dengan telaten membersihkan pekarangan rumah, peluh didahinya tidak membuatnya tampak lusuh.
Tinggal beberapa bagian lagi dan semua akan selesai.

Yeoja itu mengelap dahinya dengan punggung tangan saat seorang anak kecil memeluknya dari belakang. Menempel pada punggungnya karena yeoja itu sedang berjongkok

"Eommaa.... kapan appa pulang?"

"Besok appa pulang. Nah sekarang Adam masuk dulu ne, disini panas"
Kyungsoo berdiri dan lelepaskan pelukan Adam, wajahnya tampak sedikit berbeda.
Lebih tirus dan pipinya tidak lagi berisi

Adam hanya mengangguk patuh dan memasuki rumahnya.
Memang hari ini cuaca sangat panas tapi tidak membuat Kyungsoo kelelahan. Kyungsoo harus membereskan dulu pekerjaannya ini karena Chen memberitahu bahwa Chanyeol besok akan pulang

Kyungsoo sangat bersyukur suaminya itu sudah siuman dan dapat kembali pulang, walaupun hati kyungsoo sangat sakit mengingat calon bayinya yang gagal ia jaga dengan baik.

Depresi?

Tidak. Mungkin hampir. Kyungsoo tidak akan terpuruk lebih dalam mengingat bukan hanya dirinya yang sedih. Bukan hanya dirinya yang merasa tidak becus menjaga calon bayinya

Banyak orang yang turut prihatin, banyak orang yang menyayangi dan membutuhkannya.
Kyungsoo tidak ingin terus terpuruk dan membuat orang lain sedih.
Terlebih Adam

Anak itu tidak bersalah, tidak seharusnya adam mengalami hal seperti ini.
Baekhyun sudah menceritakan bahwa adam selalu menangisi keadaannya setiap malam. Namun adam dengan pandainya menyembunyikan perasaannya
Menyembunyikan tangisannya

Kyungsoo sudah Ikhlas akan kepergian anaknya yang bahkan belum terlahir kedunia ini. Mungkin ini merupakan salah satu cara tuhan untuk kehidupannya kelak

"Eomma palli..."

Panggilan Adam membuat Kyungsoo tersadar dari lamunannya.
Ia melepas sarung tangannya dan membersihkan sedikit tanah dipakaiannya

Tersenyum lembut pada Adam yang melambaikan tangan dari arah pintu

Kyungsoo yakin keluarganya akan kuat menghadapi semua ini.
.
.
.
.
.
.
.

"Makanlah yang banyak"
Kyungsoo mengelus surai hitam Adam. Adam hanya mengangguk dengan mulutnya yang penuh
Sangat menggemaskan

Kyungsoo tidak memakan makan siangnya, akhir-akhir ini kyungsoo tidak bernafsu makan, hanya sesekali dirinya mengisi perutnya

Pantas saja berat badannya berkurang

Kyungsoo berjalan menuju kamar mandi dan menatap bayangan dirinya yang terlihat cukup kurus dengan kantung mata yang masih saja belum hilang, kyungsoo harus mengilangkannya sebelum Chanyeol menyadari betapa mengkhawatirkannya Kyungsoo.
Setidaknya kyungsoo harus menyambut Chanyeol dengan senyuman dan wajah yang segar.

Entah apa yang kyungsoo rasakan, kyungsoo berpikir bahwa dirinya sudah benar-benar ikhlas dengan kepergian anaknya. Namun entah mengapa ada sesuatu mengganjal dihatinya. Perasaan yang kyungsoo sendiri tidak tahu apa itu
Kesal? Marah?sedih?takut?

Entahlah.

Bahkan hingga saat ini Kyungsoo masih saja tidak bisa menangis. Air matanya enggan keluar
Rasanya seperti

Mati rasa?

Tok tok tok!

"Eomma?"

Kyungsoo menghela nafas dan membukakan pintu.
Disana adam sudah bediri dan menatap Kyungsoo Khawatir

my sweet detective (ChanSoo) [Complete✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang