Disarankan untuk mendengarkan lagu : Lelah - Bastian Stee.
Noria, Syahna dan Alisyah hanya diam.
"Ya gue cuma kasih saran aja sih, oh iya. Gue yakin pasti mereka berempat juga di undang ke sini." Ucap Artha. "Lihat ke arah pintu." Artha menunjuk arah pintu masuk.
Benar saja, Ray, Raka, Reval dan Rafa terlihat baru saja masuk.
"Gue.."
"Gue cuma kasih saran, Nori. Lo mau ikutin apa nggak itu dari elo sendiri." Artha memotong ucapan Noria. "Gue ke Bang Deri dulu." Artha berdiri meninggalkan tiga sahabatnya yang tengah merenung.
"Hai," sapa Raka bahagia ke tiga gadis yang kepalanya tertunduk. Sama sekali tidak ada respon.
"Noria," Reval memegang bahu Noria.
"Hah? Eh? Apa?"
"Lo melamun." Ucap Reval sambil duduk di samping Noria.
"Em..nggak kok." Noria tersenyum paksa, kenyataan yang baru di dengannya terlalu mengguncangnya.
"Gue ke toilet dulu." Syahna langsung berdiri.
"Gue rasa gue perlu alkohol." Alisyah langsung berjalan ke arah Artha dan sepupunya.
Noria diam, memandang dia temanya itu. Mengusap wajahnya frustasi, tanpa bicara berdiri melangkah ke arah meja bar, di mana ada Artha dan Alisyah.
"Mereka kenapa?" Tanya Raka bingung.
"Nggak tau, kok mereka kayak frustasi gitu?" Rafa menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
Nampaknya hanya Ray yang tau apa yang sedang terjadi pada empat gadis itu. Sempat saat dia masuk dia melihat Artha yang menunjuk ke arah mereka, setelahnya Artha langsung pergi dari meja.
Menghela nafas, Ray duduk dan menyandarkan diri di kursi.
"Ray, lo tau sesuatu?" Tanya Raka penuh selidik. Ray menggeleng.
"Pms kali," celetuk Rafa.
"Ya kali, Pms semua." Ucap Raka dengan bola mata yang berputar.
"Iya, sih."
"Lo sekolah di mana sih? Segitu bego-nya."
"Gue sekolah di tempat yang sama kayak elo sekolah, monyet." Rafa memukul kepala Raka.
"Sakit, Babon." Raka merengut kesal, mulutnya menyuarakan sumpah serapah ke Rafa. Tentu aja Rafa tidak ambil pusing.
***
Alisyah tidak benar-benar minum alkohol. Apalagi ada sepupunya yang mengawasi.
Tidak mungkin juga Alisyah akan meminum alkohol, waktu acara di apartemen empat orang cowok--yang sekarang Alisyah tidak ingin mengatakan namanya, mencium aromanya saja sudah bisa membuat Alisyah jijik.
"Nih, minum ini aja." Artha menyodorkan sekotak susu. Alisyah hanya tersenyum.
Artha juga memberikan hal yang sama pada Noria.
"Syahna lama banget di kamar mandi, ya?"
"Nggak tau," Alisyah mengendikan bahu.
"Gue cek ke sana dulu, mau ikut?"
"Gue di sini aja." Ucap Noria.
"Gue juga deh," jadi hanya Artha yang pergi mengecek Syahna.
Toilet itu berda di bagian yang tidak terlalu ramai, sepanjang jalan Artha berusaha menghiraukan panggilan beberapa laki-laki, plus beberapa pasangan yang ada di pojokan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANSA
Teen FictionJudul sebelumnya: Story Of Troublemaker Girls SMA Pelita Bangsa. Defisini Troublemaker mungkin adalah mereka. Iseng dan sering melanggar aturan, bolos bukan lagi hal tabu bagi mereka. Bahkan guru saja mereka jahili. Siapa yang tidak mengenal mereka...