Dua Puluh Delapan : Prom Party

31.1K 2K 77
                                    

Seharian kemarin seluruh anggota Osis--tanpa terkecuali--bekerja keras. Kini semua perjuangan mereka tidak berakhir sia-sia.

Aula nampak telah rapi dan cantik dengan aksen berwarna orange dan biru. Warna orange warna labu dari kisah cinderella, sedangkan biru dari gaun yang di pakai cinderella.

Pukul 7 malam, tepatnya acara akan berlangsung. Sekarang baru jam 4 dan semua anggota Osis telah berada di aula, tentu saja untuk mengecek sekali lagi apakah ada yang kurang dari dekorasi atau apapun.

Alisyah baru saja masuk ke ruang make up, Syahna sedang sibuk dengan orang-orang dari salah satu stasiun televisi.

"Ah, perjuangan kita nggak sia-sia, semua nya bagus banget." Ucap Noria yang berdiri di samping Artha yang sedang menyesuaikan suara gitar-nya.

"Iya, nggak sia-sia." Malam itu semua anggota Osis memakai rompi sesuai dengan eskul yang mereka ikuti, dengan bunga yang di sampirkan di sebelah kiri tanda dari panitia. Dan mereka di haruskan memakai baju berwarna putih serta celana hitam bagi laki-laki, sedangkan perempuan di haruskan memakai rok.

Perempuan memakai bunga warna merah sedangkan laki-laki memakai warna putih, malam ini juga ada di nobatkan Raja dan Ratu prom night.

Sedangkan Noria masih memakai baju Cheers nya, karena tadi pagi sekolah di liburkan karena ada pertandingan, basket, futsal, dan hampir semua kegiatan olah raga. Dan basket baru saja selesai bertanding.

"Gue ganti baju dulu." Noria pamit ke belakang.

"Hm, mandi jangan lupa. Lo bau." Artha terkekeh pelan.

Noria mendengus.

Artha memetik-metik senar gitar nya, semua anggota eskul musik hanya bertugas memberikan musik yang artinya mereka berada di belakang panggung.

Artha juga nampak cantik dengan hanya memakai baju putih dan rok merah kotak-kotak hitam, ada juga rompi khas dari eskul musik yang berwarna cokelat susu dengan lambang gitar kecil di bagian dada kanannya.

"Alisyah mana?" Tanya seorang pemuda dengan rambut yang nampak masih basah.

"Dari mana lo? Dari tadi Ali udah nyari elo."

Calvin menyengir. "Gue baru selesai mandi." Calvin menyengir lagi. Calvin adalah orang yang menjadi pangeran dalam kisah Cinderella ini, bisa di bilang Calvin itu tampan, dengan kulit yang seperti porselen dan mata biru. Dia memiliki darah belanda maka dari itu Dia bermata biru.

"Di dalam, cepat sebelum ngamuk. Dan ingat ntar lo nyanyi sama gue ntar." Calvin mengacungkan jempol nya dan masuk ke ruang make up.

Acara itu pun mulai, kisah Cinderella itu awal dari kisah Cinderella masih kecil hingga besar, saat Ayahnya meninggal, serta Ibu tirinya.

Tidak terasa mereka sampai di acara yang di tunggu-tunggu yaitu penobatan Raja dan Ratu.

"Untuk pemenangnya adalah Rakantara dan Syahna." Artha tidak heran mengapa Syahna bisa terpilih karena malam itu dia tampak sangat cantik walau memakai baju yang seragam dengan yang lain hanya kemeja putih dan rok yang sama dengan milik Artha dan dua orang sahabatnya yang lain, karena mereka memang sengaja menggunakan rok yang sama. Raka nampak gagah hanya dengan kemeja berwarna biru tua, celana jins, serta tatanan rambut yang messy.

Artha lah yang bertugas membawa mahkota dari Raja dan Ratu itu. Sedangkan yang menyematkannya di atas kepala keduanya adalah sang kepala sekolah sendiri.

Acara itu berlalu dengan baik, saatnya penutupan.

Cahaya di aula itu di redupkan.

Suara gitar terdengar.

ANSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang