Empat Belas : Party

29.2K 1.9K 15
                                    

"Kok bisa di sini?" Artha bersedekap di depan laki-laki yang sedang memangku seorang gadis.

"Oh, shit!" Umpatan itu keluar dari bibir laki-laki itu, dia langsung berdiri dan mendekat ke Artha.

"Jangan bilang ke Mama, kalo lo sampe bilang awas lo." Ancam laki-laki itu.

"Eh, gue udah selamatkan lo berapa kali dari Mama? Katanya kemarin mau berubah, Ck. Bullshit."

"Ck, lo juga kenapa bisa di sini?!" Ucap Deri garang. Yap, Artha bertemu Kakaknya yang belansak di sini.

"Gue di ajak."

"Gue juga."

"Kalian saling kenal?" Pertanyaan itu terlontar begitu saja dari mulut Rafa.

"Masa Kakak nggak kenal adek sendiri? Kan lucu." Noria menjawab pertanyaan yang terlontar dari Rafa.

"Hah?"

"Ck, lemot amat. Dengar nih, gimana caranya Artha Chirsthalia Luois dan Derian Alano Luois bisa nggak ada hubungan?" Syahna menimpali.

"Jadi mereka berdua Kakak adek gitu?" Syahna dan Noria mengangguk.

"Iya, nih bocah adek gue." Deri menunjuk Artha yang ada di depannya. "Dan siapa yang ngajak lo kesini?"

"Itu." Artha menunjuk Ray dan tiga kawannya.

"Oh," hanya kata itu yang terlontar dari bibir Deri.

"Ngomong-ngomong nih, gue haus." Alisyah baru saja mengambil gelas yang ada di atas meja, tapi Deri langsung menghalanginya.

"Itu ada alkohol nya." Alisyah menaikkan satu alisnya. "Cium ada kalo nggak percaya." Alisyah mencium nya minuman itu. Lalu dia langsung memandang jijik gelas yang di pegang nya, segera di letakan nya gelas itu kembali ke atas meja.

"Terus gue minum apaan dong aus nih." Rengek Alisyah.

"Nih." Seorang pria tinggi memberikan sekotak jus ke Alisyah.

Dengan cepat Alisyah meminum nya. "Makasih sepupu tersayang." Setelahnya dia meminum isi kotak itu sambil duduk di sofa single yang ada di dekatnya.

"Kok kalian bisa ada di sini?" Seorang laki-laki datang lagi, dengan seorang gadis di rangkulan nya.

"Kak Nolan." Sapa Syahna.

"Eh, ada sepupu kesayangan gue." Nolan langsung melepas rangkulan nya pada wanita berpakaian minim, dan memeluk Syahna.

"Parah lo Kak, nggak pernah main ke rumah lagi." Syahna melepaskan pelukan mereka.

"Sibuk."

"Sibuk dari mana, kalo sibuk kok ada di sini." Ucap Noria. Nolan menyengir.

"Tunggu kaya nya gue kenal cowok yang di sana." Ucap Noria, dia menunjuk seorang laki-laki yang sedang bermain billiard.

"Sean!" Panggil Noria, dan laki-laki itu menengok. Dia meletakan tongkat billiard nya dan mendekat ke Noria.

"Kok bisa di sini?" Lagi pertanyaan yang sama terulang.

ANSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang