Hari senin hari di mana semua bermula. Mulai masuk sekolah, mulai pr bertumpuk, dan mulai murid mengantuk.
Sama seperti yang di lakukan Artha, gadis itu tengah menahan kantuk nya. Semua itu karena salah Deri yang mengajaknya bermain ps hingga jam 12 malam.
Artha kini sedang menatap malas ke Bu Cecil yang sedang mengajar di depan.
Gadis itu sangat berharap agar Bu Cecil bisa dengan cepat keluar dari kelas nya.
Kring!
Dalam hari Artha meneriakan kata 'Hore'.
"Baik, selamat siang semua."
"Siang Bu." Artha membalas paling keras tentu saja dengan senyum lebar di wajahnya.
"Kantin yuk, laper." Siapa lagi kalau bukan Noria yang akan mengatakan itu.
"Yuk, gue juga lapar." Ucap Syahna.
"Ikut." Raka yang berada di belakang menyahut.
Hari itu bukan hanya Rafa yang memilki wajah datar, Alisyah juga memilki wajah datar. Dan dia sangat pendiam. Tentu saja menimbulkan kenyirtan di dahi para sahabatnya.
Saat di kelas juga dia sangat diam, akan menjawab jika di tanya. Memang sih, dari Noria dan Artha, Alisyah itu lumayan tidak secerewet ke keduanya. Hanya Alisyah itu sering mengoceh.
"Ali lo kenapa diam banget sih?" Tanya Artha yang sudah sangat kepo tentang apa yang terjadi pada sahabatnya yang satu itu.
Seperti sebelumnya Alisyah hanya tersenyum dan menggeleng.
Tiga gadis itu hanya menghela nafas.
***
Artha sampai di rumah dengan keadaan berantakan, dia kelelahan.
Saat di sekolah mereka di suruh mengerjakan soal matematika sebanyak 20 nomor dalam waktu 2 jam sudah harus selesai.
Artha merebahkan diri diatas sofa yang ada di ruang tamu. Tanpa melepas tas, sepatu dan sebangsa nya.
"Tha, Artha."
Artha menggerang. "Masih ngantuk." Artha masih saja memejamkan mata nya.
"Dek," suara lain ikut memanggil.
"Apa?!" Artha langsung membuka matanya dan menatap tajam dua pria di depannya.
"Kenapa tidur di sini?" Tanya Fino lembut sambil duduk di samping Artha.
"Ngantuk." Artha meletakan kepala nya di bahu Fino dan berniat melanjutkan tidurnya.
"Kebo bangun!" Deri berteriak tepat di telinga Artha.
"Abang!" Seru tertawa melihat wajah kesal Artha yang bercampur dengan wajah mengantuk.
"Udah, kalian berdua itu berantem mulu." Fino menengahi perang yang sebentar lagi akan muncul.
"Wlek." Deri menjulurkan lidahnya keluar, dengan berlari dia naik ke kamarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANSA
Genç KurguJudul sebelumnya: Story Of Troublemaker Girls SMA Pelita Bangsa. Defisini Troublemaker mungkin adalah mereka. Iseng dan sering melanggar aturan, bolos bukan lagi hal tabu bagi mereka. Bahkan guru saja mereka jahili. Siapa yang tidak mengenal mereka...