Aku tidak bisa menduga, aku memegangi bibir ku terus sejak kejadian semalam, aku tidak percaya kemarin ciuman kedua ku dengan zayn, aku tidak tau ada rasa bahagia atau apa. Yang terasa adalah menyenangkan.
Tapi tetap saja kemarin saat sampai dirumah zayn tetap saja tidur dengan memelukku dari belakang, akhirnya aku tidur di sofa lagi.
Aku tidak tau merasa aku istri yang baik atau tidak, aku dan zayn belum pernah sama sekali melakukan 'itu' zayn belum sama sekali menyentuh ku, mungkin kalau sekedar ciuman sudah. Rasanya aku belum siap untuk melakukan itu, aku terlalu takut.
***
-Zayn's POV-
Aku sedang di Funky Buddha sekarang bersama the boys tentu nya dan crew 1D yan lain, kami semua ingin merayakan keberhasilan saat konser kemarin.
Aku sudah janji sekarang tidak akan mabuk, kalau mabuk aku pulang dan marshal melihat keadaan ku seperti itu pasti aku akan agresif lagi. Tapi kalau minum sedikit tidak ada salah nya kan?
The boys membawa pacar mereka masing-masing, liam bersama sophia sedang menari di lantai dansa, harry sedang mengobrol dengan wanita blonde di bar table, louis dan eleanor sedang pergi entah kemana, sedangkan niall disamping ku, dia sibuk mengutak-atik iPhone nya.
Terlintas di ide di kepala aku.
Aku langsung mengambil iPhone ku yang berada di dalam saku, dan mulai mngetik nomor marshal, aku rindu dengan suara dia. aku ingin menelfon'nya.
-Marshal's POV-
Aku sekarang tengah menonton tv sendirian di ruang tengah, bosan sekali aku seharian ini di rumah, tanpa melakukan sesuatu, aku tidak pergi kuliah karena sedang malas, tadinya aku berencana untuk pergi mengajak zayn ke karnaval.
Tapi sayang nya dia sedang ada acara dengan the boys, dapatlah seharian ini aku hanya menonton tv atau sekedar mengecek iPhone ku dan bermain game.
Drt drt drt...
Aku mendapati iPhone ku bergetar, ternyata saat aku melihat di layar nya. zayn yang menelfon, aku langsung bergegas mengangkatnya.
"hallo babe ku kira kamu sudah tidur" kata niall di sebrang telfon.
"hallo zayn, jangan memanggil ku seperti itu! Aku menunggu mu" bentak ku di telfon, padahal aku hanya mencoba menggertak nya.
"sorry shell" haha dia mudah sekali di kerjai.
"haha no prob zayn, just kidding" kata ku mengakui nya "kau sedang ada dimana? Kok berisik sekali?" aku bertanya karena di sebrang telfon terdengar suara yang sangat keras.
"um... aku di studio sedang rekaman makanya berisik" ucap zayn seperti mencari-cari jawaban.
"ada apa kau menelfon ku?" aku bertanya seperti itu karena sekarang sudah jam 10 malam, aku khawatir kalau terjadi sesuatu lagi dengan zayn. Aku pikir aku sudah berfikiran terlalu jauh.
"what? I can't hear you shell" kata zayn berteriak di telfon.
"ada apa kau menelfon ku?!" aku meninggikan volume suara ku supaya zayn bisa mendengar nya.
"what?" zayn bertanya lagi astaga "i can't hear you" zayn berteriak lagi di sebrang telfon, sebenarnya dia dimana sih? Masa di studio rekaman sampai seberisik itu.
"uh forget it" aku sudah menyerah capek aku meladeni zayn. "jam berapa kau pulang? Tanya ku dengan nada datar.
"what? What are you say?" lagi lagi zayn tidak mendengar nya. dari sebrang telfon makin keras saja suara musik'nya. zayn berada dimana sih?
YOU ARE READING
Why Do I Love You? [z.m]
Fanfiction[BOOK 1] [COMPLETED] ❝Love Doesn't Have To Have, But Love Forces Us To Have❝ - Author ❝Why Do I Love You? I Don't Have Reason To Love You❝ - Zayn Malik 2 sahabat, sudah menganggap saudara satu sama lain harus di jodohkan. Marshal yang masih m...