Chapter 22 : Twins & Us

2.6K 230 4
                                    

Aku dan zayn sedang berjalan-jalan di taman yang tiga bulan lalu kami kunjungi bersama, aku tau sebenar nya paparazzi mengikuti kami kemana-mana. Tapi aku dan zayn santai saja karena mereka tidak mungkin membuat berita yang macam-macam kan?

Aku habis mengecek kandungan ku ke dokter di temani oleh zayn. Karena zayn bersikeras ingin aku ke dokter kandungan, padahal aku tau badan dia masih lelah karena kemarin baru saja pulang dari tour nya. tapi dia kelihatan antusias dan bersemangat.

Si dokter bilang kalau aku mengandung anak kembar.

Kembar.

Kembar.

Kembar.

Apa lagi saat zayn tau aku mengandung anak kembar dia langsung berteriak-teriak antusias, dan berterima kasih pada dokter nya. aku tau zayn memang terlalu berlebihan. Tak heran jika perut ku yang 4 bulan ini sudah terlihat seperti 6 bulan. Bukan kah kalau memang mengandung anak kembar itu jadi ya agak terlihat lebih besar?

"marshal..." zayn memanggil ku, dia terus menggenggam tangan ku setiap saat.

"hmm." Aku tetap terus bersenandung.

"aku bahagia karena akhirnya aku memiliku mu." Kata nya dalam, aku dan zayn terdiam sejenak, lalu kami berdua melanjutkan jalan lagi.

"ya aku pun juga begitu zayn." Balas ku, memang semua yang sudah terjadi setelah aku menikah dengan zayn awal nya memang terasa sulit.

Aku dulu sangat sulit menerima zayn sebagai suami ku, aku marah pada diriku sendiri, pada zayn, dan pada semua orang. Aku mennganggap diriku telah menghianati cinta ku pada nathan. Sulit dan sakit hati ku berkecambuk hidup ku suram.

Tapi sekarang makin lama aku sudah menerima zayn juga sebagai suami ku, terlebih lagi saat zayn mencerita kan semua rahasia nya padaku, semua nya jadi berjalan lebih mudah. apa lagi aku sudah tidak sabar melahirkan dan mempunyai anak yang cantik dan tampan.

"kamu memikirkan apa? Eh." Zayn menyadarkan lamunan ku, aku tau dia berusaha mencoba menggoda ku. dia terus menggodaku setiap saat. Dan aku suka perlakuan nya pada ku.

Aku dan zayn duduk di kursi taman.

"aku sedang memikirkan masa sulit ku dulu." Kata ku jujur terus terang, zayn langsung melepas benaie yang ku pakai dan mengusap puncak kepala ku.

"sudah jangan di pikirkan, kita harus terus melihat ke depan kan?" zayn berkata seperti itu seakan dia tidak pernah merasakan penderitaan, pasti saat aku bersikap dingin pada nya dia juga sangat sakit.

"maafkan aku zayn."

"maaf untuk apa? Kamu sama sekali tidak salah." Zayn tersenyum ke arah ku, zayn memang sangat pengertian.

"tentang yang dulu-dulu?" aku sebenarnya ragu untuk mengatakan ini, "saat masa sulit ku itu, terasa sangat menyakitkan..." aku menghela nafas panjang ku dan mulai memejamkan mata.

"sudahlah tidak usah di pikirkan, aku ingin berdua dengan mu." Zayn menarik ku dan mendekap ku erat, taman sepi sekarang karena matahari sudah ingin di gantikan oleh cahaya rembulan di malam hari.

"aku menantikan musim gugur..." gumam ku menikmati angin yang sejuk di taman ini. Untung nya aku memakai pakaian yang agak tebal. Sweater berwarna soft pink, legging hitam, aku memakai beanie warna pink, dan sepatu kets ku.

"memang nya ada apa dengan musim gugur?" tanya zayn heran.

"aku suka musim gugur zayn." Zayn makin mempererat pelukan nya.

"lalu?"

"aku harap anak kita lahir di musim gugur..."

Sengaja di pendekin<3 jangan lupa vomments hihihi :3

Salam jomblo, chaca xx

Why Do I Love You? [z.m]Where stories live. Discover now