-Zayn's POV-
Susah sekali meminta maaf kepada marshal, aku merasa bersalah dengan sikapku dan emosi ku yang tidak terkontrol dan malah menampar pipi marshal.
Aku mendengar nya pula dia terus menangis semalaman.
Emosi ku muncul karena aku tidak tahan lagi dengan sikap marshal, namun apa daya jika sikap nya terhadap ku belum bisa berubah, ya mungkin ada waktu'nya.
"baiklah kalau begitu, aku akan pergi dengan yang lain, aku hanya pulang ingin melihat keadaan mu saja" senyum ku dan mengelus pipi dan rambut nya, dia tak berkutik sama sekali.
Aku langsung menuju tempat tujuan ku, yaitu 'Pub' harry yang mengajak ku dan yang lain ke sana, aku tidak tau mengapa aku terayu oleh ajakan harry, padahal aku jarang sekali ke Pub sepagi ini, mungkin akan sampai malam aku akan disana.
Mungkin harry tau kalau aku sedang ada masalah, dan harry ingin aku menumpah kan masalah ku di sana, di 'Pub'
"hai zayn, akhirnya kau datang juga" sapa harry dan langsung memelukku.
"tentu saja har, mana mungkin kau menolak"
"haha tuh kan apa kataku, ayo bergabung niall dan liam ada diana, louis dan el belum datang"
Aku langsung bergabung dengan mereka, menikmati hari ku saat ini dengan yang lain, tak terasa aku terlalu banyak minum vodka juga, aku mulai mabuk sekarang, dan kepalaku terasa sangat pusing.
Aku hanya melihat yang lain'nya sama seperti ku, hanya saja mereka menari-nari, pandangan ku buyar sekali.
Tak tau kenapa rasa'nya aku tidak ingin berhenti minum, baru kali ini aku merasakan senang yang amat sangat hahaha. Mungkin dari efek minuman ku yang ku minum.
***
Tak terasa aku dari pagi hingga malam masih saja di Pub dengan yang lain'nya. sekarang sudah jam 9 malam, kudengar suara musik makin kencang, dan orang-orang yang datang pun makin banyak.
Aku tidak melihat sama sekali dimana niall dan liam yang jelas aku yakin mereka sudah pulang, sementara louis dan ele? Aku tak tau. Harry? Dia sedang berciuman dengan seorang gadis berambut pirang di depan bar.
Aku langsung menuju ke arah harry. Dan kurasa aku yakin mengganggu dia.
"har aku pulang dulu, sudah malam juga"
"hey kita baru sebentar disini zayn, tunggu sampai besok pagi"
"tidak-tidak aku sudah terlalu mabuk, lagian istri ku pasti menunggu ku"
"okay zayn, salamkan salam ku untuk istri mu" kata harry memperlihatkan gigi nya yang rapih dan putih itu, sedangkan aku hanya memberikannya dua jempol dan menuju pintu keluar.
aku lihat langit sudah mulai mendung, awan gelap dimana-mana, pertanda akan hujan, akhir-akhir ini london sering kali diguyur hujan.
Aku langsung menuju parkiran dan masuk ke dalam mobil ku.
"apakah dalam keadaan mabuk seperti ini aku bisa menyetir? Biarlah" batin ku
Aku langsung menancapkan gas mobil ku dan langsung menuju pulang ke rumah ku, lebih tepatnya rumah 'aku dan marshal'
***
-Marshal's POV-
Sedari pagi tadi aku tidur di kamar nya zayn? Tidak tidak saat aku melihat jam ternyata sudah jam 3 sore, aku baru menyadari kalau aku dari pagi tadi belum mandi.
Untung saja anemia ku sudah sembuh, aku sudah tidak pusing lagi, dan keadaan ku sekarang baik-baik saja.
Aku keluar dari kamar zayn, dan yang kudapati hanya sepi, seperti biasanya. Mungkin jika ada tangisan atau tawaan seorang anak kecil akan lebih sedikit 'ramai' "apa yang kau pikir kan shell? Argh"
YOU ARE READING
Why Do I Love You? [z.m]
Fanfiction[BOOK 1] [COMPLETED] ❝Love Doesn't Have To Have, But Love Forces Us To Have❝ - Author ❝Why Do I Love You? I Don't Have Reason To Love You❝ - Zayn Malik 2 sahabat, sudah menganggap saudara satu sama lain harus di jodohkan. Marshal yang masih m...