Part 26 - Kalah

204 29 0
                                    

( AIRIS POV )

" K-kau.. V? " kataku dengan riak terkejut.

" Apa kau buat ni? Kenapa tampar yura? " tanya V.

" Aniya, aku tak-- "

" Jangan bohong! Jadi betul lah selama ni, yura cakap kau jahat dengan dia. Dah terang lagi bersuluh depan mata aku! " marah V.

" Jangan tuduh aku macamtu boleh tak? Kau tak tahu apa apa, yang kau tahu asyik nak salahkan a-- "

" Enough KANG AIRIS! " kata V dengan muka bengis. Aku. Nak. Menangis. Srs.

" Oppa! Jangan kasar sangat! Kesianlah dekat airis. " kata yura lalu memeluk lengan V.

Kau memang pandai berlakon eh?

" Beritahu oppa! Kenapa dia tampar? " tanya V.

" Err, dia tampar sebab Chagi duduk dekat kerusi oppa dan dia cakap-- "

" Aku ada cakap macam tu ke? " marahku.

" Dah dah! Sekarang, kau pergi Airis! " kata V tanpa memandang rupaku. Aku hanya menunduk. Aku kalah!

" Nae, sahabat lama kau akan keluar sekarang. " kataku lalu mulai keluar. Sempat aku memandang belakang.

Dan,

Yura tersenyum sinis dekat aku.

Damn it!

++++

Aku mulai duduk dibelakang sekolah sambil merenung jauh. Sumpah! Aku tak tahan dengan semua ni.

Mudah je kau percayakan Yura kan? Aku ni ibarat sampah je dimata kau sekarang.

Exam aku lagi beberapa hari dan kenapa aku kena hadap benda menyakitkan hati aku ni? Srs, aku susah nak move on.

Air mata aku tahan dari menangis lagi, walaupun dah banyak keluar tanpa aku suruh.

"  Eo? Airis? Kenapa kat sini? "

Suara itu mengejutkan lamunan aku.

Aku mulai berpaling kearah pemilik suara itu.

Cikgu Eunbi, cikgu yang pernah rawat aku 

" Cikgu? " kataku lalu menepis laju air mataku.

" Kenapa ni? " tanya cikgu eunbi lalu duduk dihadapan aku.

" Saya okay. " balasku.

" Okay apa, kalau awak menangis? Saya perassan awak. " kata cikgu eunbi.

Aku hanya menggeleng lemah.

" Ada masalah ya? Ceritalah. Kan kita dah macam adik beradik? " kata cikgu eunbi lalu mengenggam tangan kananku.

Sekali lagi, air mata aku keluar.

" C-cikgu " kataku sambil menangis.

" Tenang dulu eh? Cikgu teman kamu " kata cikgu lembut dan memelukku.

" Saya.. Saya.. " kataku dengan esakkan.

" Sabar ye? Nangislah sampai kamu rasa tenang " kata cikgu eunbi sambil mengusap kepalaku lembut.

" Saya memang tak ditakdirkan untuk bahagia ke? " tanyaku tersendu sendu.

Tomboy + KTH Where stories live. Discover now