bagian 17 : menghadap kepsek.

34 3 0
                                    

Aku berkeliling asrama, pagi ini yang dulunya terasa ramai, kini telah sepi. Biasanya aku melihat banyak siswi asrama menggosip di depan kamar, tapi kini telah sepi. Sampailah aku di perbatasan, aku celingak celinguk melihat ke arah asrama laki laki, rehan. Ya betul aku mencari rehan. Di mana dia ya?

Ternyata asrama laki laki juga tampak sepi, lapangan pun juga tak ada yang berkunjung lagi, huh.. aku sedih, mengapa semuanya menjadi seperti ini.

Aku pun pergi menuju taman, aku termenung, memandang langit dengan penuh tanya, langit hanya membalasnya dengan hembusan sejuk pagi hari.

"Hayoo!!" Seseorang mengaggetkan ku, aku tersontak lalu melihat ke belakang.

"Ternyata rehan.. aku pikir tadi siapa, kamu kemana aja, aku cariin tau." Kataku, kembali memandang langit.

"Ciee yang nyariin" ledek rehan.

"Bukan gitu. Jangan geer ya" muka ku mulai jutek.

"Yeee... cumaa becanda kali... putri salju." rehan memang kadang selalu memanggil ku putri salju, katanya aku ini sedingin salju, dan secantik putri, bagi ku itu berlebihan, sekaligus aku senang hehe.

"Dasar.. pangeran bawel." Balasku.

"Oh ya, bagaimana dengan asrama putri? Apa banyak yang keluar juga? Tak kusangka ya, asrama ini menjadi sebegini sepinya." Kata rehan, mengubah topik.

"Benar katamu. Tampak sepi. Dan banyak yang mengundurkan diri, aku pun heran bisa seperti ini, padahal dulu disini sangat ramai, aman, tentram, dan juga terkenal di kalangan daerah sini, tapi sekarang sekolah asrama ini menjadi begitu sepi. Entah apa yang terjadi aku tak mengerti." Sahutku.

"Yhaa.. asrama laki pun juga seperti itu, sepi. Bahkan bisa di hitung memakai jari banyaknya." Kata rehan, menyenderkan bahunya ke dinding bangku.

"Iya.. aku penasaran deh, gimana kalo kita ke ruang kepala sekolah?" Kata aku, bersemangat.

"Loh? Ngapain?"

"Tanya tentang masalah sekolah ini lah. Masa tanya harga bakso sekarang." Jawabku, mengalihkan pandangan.

"Ooo... haha.. kau lucu juga ya.. sudah pintar ngelawak nii? Di ajarkan siapa?" Kata rehan.

"Sudah lah jangan mengubah topik, ayo ikut aku." Aku menarik tangan rehan.

.

Aku pun sampai di ruang kepala sekolah.

Tok.. tok..
Suara pintu yang aku ketuk.

Tak lama kepala sekolah pun keluar.

"Eh. Kalian.. ada apa yaa?" Tanya kepala sekolah tersebut, wajah nya tanpak stres, mungkin memikirkan sekolah asrama ini.

"Saya ingin menanyakan hal penting pada bapak." Kata aku, rehan pun mengangguk.

"Baiklah, silahkan masuk" kepsek mempersilahkan.

Sampai di dalam, aku malah sibuk melihat sekeliling, baru pertama kali aku kesini, jujur. Bertahun tahun aku sekolah di asrama ini, baru pertama kali menginjakan kaki di ruang ini, ruang nya bersih, sejuk, barang2 tertata rapih. Luas dan indah.

"Woyy.. kok bengong, pak kepsek nungguin noh.." rehan menyenggol ku.

"Ohh.. baiklah ehhhemm.." aku lansung duduk, dan sedikit mengatur suaraku.

"Jadi, apa yaang mau kalian tanyakan?" Tanya pak kepsek.

"Jadi begini....."



***

Jangan lupa di vote yaa, biar semangat. Di share juga ke temennya, tapi syaratnya jangan di akui yaa.. hehe..

Semoga enjoy membacanya..

Terimakasih:)

Life Or Death? [FINAL PART]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang