bagian 27 : pengungkapan.

38 3 0
                                    

REHAN!
Dia malaikat kedua ku setelah rasha.

"Ayo ku bantu bangun" dia menarik tanganku, dan membopong tubuhku.

"Hei! Lupa ya? Ada aku disini? Kekekkee..." orang itu masih berani berkata.

"Oh ya? Lupa juga ya kalau aku lebih pintar darimu."
Buuushhh..
Rehan membanting sesuatu, tiba tiba semuanya sudah menjadi asap. Saat asap itu hilang, aku sudah berada di suatu tempat lagi.

"Bersembunyi lagi?" Kataku.

"Iya, tak ada cara lain. Semua pintu, jendela, lubang bawah tanah di kunci semua, bahkan jendela pun di tahan oleh kayu, sehingga tak bisa aku pecahkan. Aku yakin disini aman." Muka rehan sangat cemas ia memandangku, jaraknya sangat dekat. Oh tidak! Ini tak baik untuk jantungku.

"Ehem.. aku masih mengingat rasha.." mukaku kembali murung, aku bersedih kembali.

"Menangis lah, menangis lah sampai puas jika itu bisa mengurangi bebanmu." Aku pun menangis di pundaknya, kepala ku bersender di pundaknya. Aku lelah, sanngat lelah. Kenapa semua ini bisa terjadi? Salahku apa.

.

Aku terbangun. Hah! Aku kaget. Ternyata aku dan rehan tertidur, aku melihat ke sisi rehan, tunggu. Rehan kemana? Dia kemana?

Oh tidak!
Prok.. prok.. prok..
Orang itu bertepuk tangan.

"Bagus sekali caramu mengumpat. Tapi tetap saja mudah di temukan, dasar bodoh. Mudah sekali lengah." Ia menatap ku.

"Di mana rehan? Di mana dia! Cepat katakan!" Aku membentaknya, aku sudah mulai kuat berdiri. Aku pun berdiri. Menghampirinya, dan menatap tajam matanya.

Dia mendorongku, lalu menyelakat ku. "Aww.." kakiku semakin sakit, kaki ku mungkin akan bertambah parah.

"Sudah! Lebih baik begitu! Tetap di bawah. Kau mau tau kan siapa aku?" Dia mulai membuka jubah hitamnya.

Tunggu. Dia perempuan? Ya ampun? Pelakunya perempuan, rita? Oh bukan. Pasti bukan rita.
Lalu ia membuka maskernya.

Saat terbuka..

Apa?

APA??

tak mungkin!

TAK MUNGKIN!

dia adalah...

Adalah....

ANDRIA!!

apa apaan ini. Pasti ini hanya lelucon.

"Huh ini sama sekali tak lucu. Bukannya.. kau .. kau.. sudahh.. sudah.."

"Sudah mati? Kyahahahhahaa! Bodoh! Aku ini pelakunya! Dan aku bukan andria." Dia menyengir menyeringai.

"Andria! Kau kejam!"

"Bukan. Aku ini ria! Andria hanyalah sahabat khayalan mu. Ia sudah pergi.. ikhlaskan saja ya.. hahaha..! Kau ingat aku? Ria! Teman bahkan sahabat mu sejak SD!" Dia masih tersenyum menyeringai.

"Apa? Tak mungkin! Kau andria!"

"Masih tak percaya? Aku yang dulu di bully, di kucilkan, bahkan di anggap babu. Aku selalu jadi bahan ejekan mereka, hingga aku masuk smp. Namun aku baru sadar padamu karna kau satu SD dengan ku namun berbeda kelas. Saat semua orang merasa jijik dan menjauhi ku. Kau malah mendekati ku, bahkan kaau mau menjadi teman ku. Saat aku tanya kenapa, kau jawab bahwa kau tak perduli kata orang sebelum membuktikan. Lalu kita bersahabat baik. Kau memperkenalkan ku pada sahabat mu, kezia, rasha, zayyan, dan... rehan. Mereka awalnya tidak menerimaku, tapi kau membelaku. Saat bertemu rehan aku menyukai nya, namun kau tak mengetahui itu. Aku berkecil hati karna wajahku ini. Aku selalu memperhatikannya. Bahkan aku tau hobby nya, ekskul nya, bahkan warna favorite nya. Tapi sehingga aku tau, bahwa.. bahwa kau.. kau! Dekat dengannya, kau adalah sahabat kecilnya. Bahkkan tatapan rehan saat bersamamu tampak berbeda. Kalian selalu berdua! Tak mementingkan perasaan ku! Kalian tampak saling suka! Aku membenci kalian! Aku sakit hati! Aku merasa kehilangan semuanya, orang tua dan orang yang kusukai . Bahkan aku lemas dan sakit. Aku pun keluar dari sekolah, dan pindah. Lalu saat kelas 3 smp. Aku pergi ke luat negeri, aku sudah tahu kekuranganku. Mengapa aku selalu di kucilkan. Aku oplas di sana, mengubah wajah ku. Saat selesai, ternyata sebegini cantik nya. Aku pun kembali ke indonesia, dan mencari mu! Akhirnya.. aku mendapat informasi tentang sekolah SMA mu. Ternyata kau bersekolah di asrama, kasihan sekali! Di buang! Kau tahu kaan bagaimana rasanya di buang! Tapi kau membuat ku iri. Walaupun begitu kau mempunyai sahabat, wajah mu cantik, kau di sukai banyak orang, bahkan.... rehan! Saat aku menemukan mu, aku tak mengubah penampilan ku.. aku tetap ria yang cupu, polos, dan lugu, pengecut. Namun aku mengubah nama menjadi andria, agar kau tak curiga, dan permainan ku berjalan lancar. Aku membuat kau nyaman dengan sosok ku, andria. Lalu aku membunuh satu persatu sahabat mu, orang terdekat mu. Dan akhirnya aku membunuh andria, andria sudah mati! Andria sudah tak ada! Karna andria memang tak ada! Hanya ada ria disini buahahahhahhha.......!! Dan kau tahu? Aku sukses membuat permainan ini... hahaha.. dan tinggal selangkah lagi aku akan menang lalu kau akan kubunuh, lalu rehan akan menjadi milikku, kyahahahahha!!"















***

Wah semakin seru nih! Ikuti terus ya ceritanya.
Jangan lupa di votment:)

Life Or Death? [FINAL PART]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang