bagian 13 : hilangnya anggota asrama.

39 4 0
                                    

Aku terbangun dari tidur, aku melihat dinding jam, menunjukan pukul 6. Aku bangun dari kasur ku, ku lihat andria masih tidur. Aku berniat ingin izin pada guru karna andria tidak dapat mengikuti pelajaran, karna masih sakit. Ya. Benar. Sakit karna luka semalam.

Aku beranjak ke toilet, aku mandi. Selesai mandi aku teringat akan kejadian tadi malam, apakah ku laporkan? Tapi aku takut andria yang menjadi ancaman nya atau bahkan rehan, aku tak mau kehilangan mereka. Bagaimana ya nanti saat aku bertemu rita? Mungkin harus bersikap hati hati namun biasa saja. Apa kabar dengan rika? Apakah dia selamat? Tidak mungkin juga rita tega membunuhnya.

"Perhatian. Bagi seluruh murid asrama, jam 7 silahkan berkumpul di aula sekolah karna ada pengumuman penting. Sekali lagi bagi seluruh.." pengumuman itu berlanjut, aku terus mendengarnya. Pengumuman apa ya? Pikir ku.

"Andria.. andria.." panggil aku, mencoba memakai baju lebih cepat.

"Hmm... hhm apa?" Andria terbangun, namun mata nya masih bengkak akibat menangis semalaman.

"Aku pergi sekolah dulu ya, kamu izin saja, istirahat dan hati hati ya, jangan bukakan pintu kecuali kamu kenal ya." Kata ku berada di ambang pintu.

"Baiklah." Jawab andria, badannya masih tampak lemas, aku yakin dia masih menahan sakit nya.

.

Sampai di aula semua murid seperti nya sudah datang . Datang lah kepala sekolah ke depan panggung.

"Sudah hadir semuanya? Baiklah saya mulai pengumuman ini." Nafas kepsek itu seperti telah terbebani. Aku sangat penasaran pengumuman apa ini.

"Innalilahi wainnalilahi rajiun.. telah berpulang ke rahmatulllah sodara kita, anak kita, teman kita yaitu rikata qilati. Di temukan mayat nya di gudang sekolah dalam keadaan mengenaskan. Saya mohon kalian jangan panik, dan jangan terlalu memikirkan ini, ini memang kejadian ke 3 kalinya terjadi pembunuhan sepertinya. Namun kita harus tetap menjaga reputasi sekolah ini. Guru guru disini juga tinggal 6 termasuk saya yang masih bertahan, selebihnya mengundurkan diri. Semoga kalian masih tetap ingin bersekolah disini. Dan saya mohon tutupi ini dari siapapun." Kata kepsek itu dengan tenang, walaupun ekspresi tegang.

"Bagaimana bisa tenang? Ini sudah kelewatan. Ga ngerti murid takut ya?" Celoteh murid di sebelah ku.

"Tau nih. Kan kita masih mau hidup." Sambut temannya.

"Dan satu lagi, ada salah satu murid kita yang mengundurkan diri dari murid sekolah ini, Yaitu saudaranya rika, Ritala qilati. Mungkin ia masih berduka atas kematian sodaranya. Mari semua kita doakan alm. Rika" sambung kepsek, semua murid berdoa.

Apa rita yang membunuh rika? Tega sekali dia. Kejam. Licik. Saking licik nya. Dia keluar dari sekolah ini agar kelakuannya tidak ketahuan. Aku benci dia. Ingin rasanya aku menemui dan memaki nya.

Aku kembali ke kamar, aku tak ikut pemakaman rika. Aku ingin menemani andria saja di kamar. Sampai di kamar aku lihat andria masih tampak tidur istirahat.

.
.

Catty pov

"Rika.. kau kini sudah tak ada.. rita pun sudah keluar dari sekolah asrama ini. Kenapa kalian meninggalkan gue? Apa lo berdua ga tau? Gue takut disini. Sangat takut. Kini rasha membenci gue, mengira gue ikut dalam pembunuhan, gue seperti ini karna ada sesuatu yang mengancam gue. Gue takut. Semua orang bakal benci gue." Melihat arah jendela, yang sedang pemakaman rika.

Nama gue catty lancarni. Arti nama gue adalah agar gue tidak bernasib buruk, dan selalu lancar dalam hidup. Tapi apa? Gue mencoba menemukan ketenangan di asrama ini. Tapi malah bertemu sesuatu yang berbahaya yang ingin merenggut nyawa gue. Gue emang bandel, gue emng suka bully orang. Tapi ga pernah sampe memukuli orang, andria.. itu bukan gue pelakunya kalau kalian mau tahu.

Gue, rika, rita mempunyai rahasia besar yang ga bisa kita ceritain ke siapapun. Karna ini bisa membahayakan kami. Tapi kini rika dan rita sudah ga ada, gue ga bisa melawan ini sendirian.

Gue.

LELAH.

SANGAT.

LELAH.

GUE.

CAPEK.

***

Jangan lupa di votment:)

Life Or Death? [FINAL PART]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang