bagian 7 : orang misterius.

47 5 0
                                    

Seseorang masuk, aku lansung bersembunyi di balik lemari, di dalam lemari aku masih bisa melihat dari celah lubang kecil di pintu lemari. Orang itu memakai jubah serba hitam, pokstur tubuhnya seperti nya miripp.... oh ya.. rita? Apakah itu rita?


Ingin sekali aku menghampirinya, tapi dalam diriku masih ada rasa takut yang mendalam. Ia menaru sesuatu di atas meja, Ya tentu saja meja rita. Tak lama ia pun keluar, aku lansung beranjak keluar dari lemari.

Aku berjalan menuju meja rita. Sesuatu yang orang misterius itu taru adalah sebuah plastik yang lumayan besar. Lansung saja kubuka plastik itu, dan boom! Aku tak percaya apa yang ku dapati. sebuah pisau daging, sapu tangan berwarna ping, dan sebuah surat kecil.

Aku lansung membuka surat kecil itu, dan ternyata... itu adalah daftar orang yang akan dia bunuh! Tidak mungkin! Semua orang yang ia daftar seperti nya orang terdekat ku, disitu juga terdapat namaku dii tulis paling akhir, tapi anehnya tidak ada sama sekali nama rita & catty. Dugaan ku semakin kuat, pasti salah satu dari mereka pelakunya, atau jangan2 dua duanya. semua yg aku keluarkan dari plastik itu pun aku masukan, dan plastik itu aku taruh ke dalam tas ku sebagai bukti nanti. Aku harus mengumpulkan lebih banyak lagi.

.

"Eh, kemana saja kamu?" Tanya andria, saat melihat ku masuk kamar.

"Abis dari taman, mencari angin" jawabku, sambil melepaskan sendal dan di taruh di tempatnya.

"Oh, kau sudah makan?" Tanya andria.

"Belum." Jawabku singkat.

"Mengapa? Sepertinya semua anak asrama sudah makan siang sejak tadi di kantin. Katanya mereka takut jika diluar lama lama. Mungkin karna kejadian kezia." Jelas nya, yg sibuk membaca novel nya.

"Entahlah. Kau sendiri sudah makan?" Tanyaku. Membereskan bungkusan cemilan yg berceceran di sekitar tempat sampah.

"tentu saja sudah. Aku juga takut jika makan terakhir, jadi aku putuskan makan bersamaan dengan anak2 asrama. Maaf ya aku tidak menunggu kamu." Jawab andria. Menutup novelnya.

"Oh yasudah tak apa. Kalau begitu aku makan dulu ya." Jawab ku, lansung meninggalkan andria di kamar.

.

Ternyata benar kata andria. Kantin sangat sepi. Aku melihat jam ku, baru jam 1. Biasanya jam 1 pun masih sangat ramai. Apa anak asrama benar2 takut mati ya? Kan nyawa di tangan tuhan, mengapa harus takut?

Aku pun menghampiri tempat duduk, aku berfikir. Kemana para penjual kantin? Apa mereka juga takut? Yang benar saja, fikirku. Aku biasa makan siang diisi dengan makanan buatan bu surti. Ia juga sudah ku anggap ibuku, karna dia sangat baik padaku. Bahkan aku pernah di gratisi oleh nya, menyenangkan bukan?

Aku berjalan ke tempat bu surti.
"Bu surti.. bu surti... aku ingin membeli." Teriak ku. Namun hening. Tidak ada yang menjawab. Ku coba sekali lagi.

"Bu surti.. bu surti apa ada di sana? Aku ingin membeli.." masiih sepi. Tak ada jawaban. Seketika detak jantung ku berdetak kencang, rasa takut ku mulai datang. Di tambah angin yg membuat bulu kuduk ku merinding.

"Bu surti, sudah ah tidak lucu, keluarlah.. aku tau kau di dalam kan?" Teriak ku ke tiga kalinya.. sama saja tidak ada jawaban sedikit pun.

rasa takut dan penasaran mulai muncul dari hatiku. aku berjalan sedikit demi sedikit memasuki ruang masak bu surti, aku membuka pintunya dengan pelan. Dan.... aku tak bisa melihat ini semua! Aku tak percaya apa yang aku lihat! mayat! Mayat! Aku melihat mayat untuk kedua kalinya dalam keadaan mengenaskan! Bu surtii! Tidak mungkin! Ia mati dalam keadaan muka melepuh seperti kena minyak panas. kelopak matanya sobek. Kaki nya terbelek sehingga keliatan tulangnya.

"B.. bu.. su.. r.. ti..." panggilku pada mayat bu surti, sangat gemetaran.

"A..pa.. yang terjadi?" kaki ku lemas, aku terjatuh meringkuk, menangis. Aku menangis. Apa yang terjadi dengan ini semua.

"

Heyyy! Kau pembunuh!!!!! Keluarlahhh!!! Hadapi akuuuu!!! Aku tau kau membenciku!!!!! walaupun aku tak tau kesalahan ku padamu! Tapi keluarlah!! Jangan menjadi pengecut yang bisanya jadi pembunuh berantai!!! Jangan bunuh mereka yang tak bersalaah!! Jangann.. jangan.. hiks.. hiks." Teriakku, menangis tersedu sedu melihat bu surti. Hening semua hening.

***






Life Or Death? [FINAL PART]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang