Sayangnya, lima puluh dua jam penuh ternyata tidak cukup bagi Semmy untuk mengeraskan tekadnya. Dia masih saja mengejang kaku ketika melihat wajah gadis itu, yang tersenyum pada semua orang diruangan ini. Bibirnya mengatup erat ketika menyaksikan Olivia memasuki hall JS yang telah di sulap menjadi ruangan megah untuk acara Event kali ini dengan menggandeng seorang pria.
Didit bahkan berani menggamit pinggang gadis itu seakan Olivia adalah kekasihnya, membuat Semmy harus berusaha keras agar dia tidak memecahkan gelas di tangannya. Dia memperhatikan bagaimana Didit tidak peduli akan tatapan orang-orang atas kedatangan mereka yang mesra, pria itu hanya tersenyum dan terus berjalan tanpa melepaskan Olivia, jelas sekali gadis itu tidak memprotes tindakan over protektifnya.
Ketika jarak mereka sudah semakin dekat, barulah Semmy menyadari bahwa Olivia mengenakan gaun yang diberikannya di Hotel waktu itu. Gaun koktail merah lembayung dengan seutas tali dibagian leher itu terlihat sangat cocok untuk Olivia. Gadis itu membiarkan rambutnya tertata rapi pada sisi kiri kepalanya-mengekspos jelas lehernya yang jenjang.
Semmy terus menerus menatap gadis itu dengan tajam, tetapi sepertinya baik Didit atau Olivia tidak menyadari wajahnya yang mungkin sudah membiru akibat menahan emosi. Mereka berhenti di tengah kerumunan pegawai JS lalu menyapa dengan hormat, membiarkan Didit memperkenalkan Olivia dengan mata penuh pemujaan, membuat orang-orang itu semakin menggoda Olivia yang sudah merah padam.
"Konbanwa, Haenoki-san. Watashi wa Bali kara no Cavida desu. Yoroshiku onegaishimasu. (Selamat malam, Haenoki. Saya Cavida dari Bali. Salam kenal)"
Dengan enggan Semmy memalingkan wajahnya pada sebuah paras cantik yang ada dihadapannya saat ini. Tangan Cavida terulur, dan demi menunjukkan kesan baik, Semmy menjabat tangan wanita itu. "Yoroshiku (Salam kenal.)" Jawabnya berdeham satu kali lalu cepat-cepat menoleh kearah Olivia dan Didit yang tengah tertawa.
"Kono aibento wa hontouni sugoii desu ne. JS no saiko desu. Ah, tokorode JS fan no gurupu nai no ka naa.. Watashiㅡ (Event ini benar-benar keren sekali. JS memang hebat. Ah, ngomong-ngomong, aku penasaran apakah JS tidak punya grup penggemar, karena-)" kata-kata Cavida langsung terhenti ketika dia mendapati wajah Semmy yang mengeras. "Sumimasen (maaf)" Ujar wanita itu dan buru-buru kabur dari sisi Semmy.
Semmy menggeram marah dan melupakan kenyataan bahwa wanita yang bernama Cavida itu masih berada di sebelahnya ketika dia mengawasi jari-jari Didit yang menyapu bibir bawah Olivia dengan perlahan, seakan ingin berlama-lama menyentuh bibir gadis itu. dia bersyukur Cavida akhirnya pergi meninggalkannya karena Semmy cukup yakin dia bisa saja menerbangkan apapun yang berada dalam jangkauannya kearah pria tidak tahu diri itu.
"Para hadirin sekalian, acara Peluncuran akan dimulai dalam lima menit. Silahkan mengisi tempat duduk yang tersedia sebab lampu akan segera dipadamkan."
Pemberitahuan itu memberikan Semmy sebuah ide gila-cukup gila hingga dia tidak lagi memperhitungkan konsekuensi atas tindakan yang akan dilakukannya. Tapi satu hal yang berhasil disadari Semmy; Olivia antariksa tidak hanya merebut perhatiannya, bahkan juga kewarasannya.
ㅡ
KAMU SEDANG MEMBACA
Her Suspicion
Mystery / Thriller"Cium aku, Mel.." Amel menatapnya bingung. "Apa?" "Cium aku. Sekarang juga." Ujarnya penuh penekanan, mengabaikan keterkejutan Amel yang semakin jelas. "Anggap saja aku sedang mabuk atau apapun. Tapi kumohon cium aku sekarang sebelum aku berubah p...