PART 19 [Kisseu?!]

1.6K 140 10
                                    

¤¤¤[Park Jimin POV]¤¤¤

Aku bingung. Kenapa Eunsoo bisa tahu kalau aku dan keluargaku akan pindah ke Seoul? Tapi aku hanya bercerita tentang ini pada Mingyu.

Ternyata, Eunsoo bilang, ia mendengar Mingyu menceritakan semuanya saat aku keluar tenda. Ia mendengar, karena suara Mingyu itu agak keras.

Oke, aku akui ia itu susah untuk menjaga rahasia. Sejujurnya aku ingin marah, tapi, tak bisa. Mingyu selalu berbuat baik padaku. Jadi, aku hanya pasrah, karena ini sudah terlanjur terbongkar.

Kembali pada cerita, saat ini aku sedang membereskan juga membersihkan meja-meja caffe Kim ahjumma. Aku sendiri, semuanya sudah pulang ke rumah termasuk Soonyoung.

"Hongogeul tto deuneun ja... Geun meonji cheo--"

Seseorang menepuk pundakku, membuat aku berhenti mengelap meja dan berhenti menyanyi juga.

"Ayolah, Jim. Kita makan malam." Ia Taehyung, ia mengajakku untuk makan malam di rumah bibinya, rumah itu tepat sebelah caffe ini.

"Uh... S- Siapa saja yang ada disana, Tae?"

"Emm... Aku, Ibuku, Ayahku, Eunsoo, Bibi, Paman, dan anaknya, Kim Samuel."

"Oh... Seperti itu, ya." Aku menggaruk tengkukku, menunduk sambil berpikir. Jika aku ikut, Eunsoo pasti marah bukan?

"Ayo, Jim--"

"T- Tidak... Tidak, Tae... Aku makan di rumah saja. Pekerjaanku belum selesai." Aku meremas lap yang kupegang, semoga ia mengerti keadaan, karena ia juga tahu kalau Eunsoo membenciku.

"Jimin... Aku sudah tahu Eunsoo membencimu, aku sudah tahu Eunsoo ingin dirimu menjauhinya, bahkan menjauhiku dan Hoseok. Kau sudah berusaha menjauhiku, tapi aku berusaha untuk tetap menjadi sahabatmu." Ia merangkulku.

"...Kau tidak perlu khawatir. Aku yang menginginkanmu bergabung. Jika Eunsoo marah, tak usah pedulikan dia, anggap saja ia tak ada, seperti ia menganggapmu tak ada. Kau juga pasti merindukan masakan ibumu 'kan? Ayo--"

"T- Tunggu.... Emm... B- Besok aku mendapat gaji pertamaku, jadi aku bisa membeli makanan yang selalu ibuku masak."

"Jim... Ayolah..."

"Maaf, Tae. Aku--"

"Tae hyung, Jimin hyung!" Aku dan Taehyung menoleh ke arah pintu, ternyata Samuel memanggil kami. "Cepatlah! Makanan sudah siap." Tangan Taehyung lepas dari bahuku. Ia berjalan mendekati Samuel.

"Ayo, Samuel-ah..."

"Tae hyung... Jimin hyung tidak ikut?"

"Ia menolak untuk ikut."

"Jimin hyung!!! Ayolah ikut! Aku merindukanmu, hyung! Bergabunglah! Jika kau tidak ikut, aku juga tidak ikut."

Apa-apaan anak ini? Ia tidak tahu apapun tentang masalahku... Memang, aku dengannya lumayan dekat. Aku selalu membantunya mengerjakan pr, dan bermain game dengannya.

"Samuel--"

"Kau seperti kakakku, Jimin hyung! Aku selalu merindukanmu." Benar! Kim Samuel pernah memiliki kakak, saat ia berumur 7 tahun, kakaknya meninggal dunia karena suatu penyakit.

(✔) Bestfriend Or Girlfriend? ·Park Jimin·Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang