[Wajib vote!]
¤¤¤[Park Jimin POV]¤¤¤
Apa yang akan kalian lakukan jika menjadi diriku? Apa kalian akan melawan orangtua kalian sendiri? Atau hanya diam? Tolong jawab! Aku perlu solusi!
Kabur dari rumah? Tidak... Aku tak bisa melakukan itu. Aku tak bisa meninggalkan ibuku. Dan jika aku benar-benar kabur, hidupku tetap hancur.
Pikiranku kalut. Aku terbangun saat jam menunjukan pukul 1 malam. Aku mengkhawatirkan Eunsoo. Aku takut ia kesakitan akibat ulah ayahku.
Entah mengapa, otakku selalu memutar kembali kenangan bersama Eunsoo. Dan hal itu membuatku ingin menangis. Walau menangis adalah hal yang tak akan merubah apapun.
"Aahhh... Chim-Chim-ku memang lucu!"
"Jimin! Bisakah kau memelukku? Aku kedinginan."
"Panggilan 'oppa' tidak cocok untukmu! Hahaha!"
"Jim, aku mencintaimu..."
Ya, aku menangis. Ini gila. Sangat sangat gila. Aku tak bisa bekerja sama dengan otakku. Memori-memori itu terus bermunculan. Aku pun mengambil ponselku yang belum lama dibelikan oleh eomma. Aku membuka aplikasi instagram. Aku mencari video yang ku upload 3 bulan lalu.
Video dimana aku mengganggunya mengajar Taekwondo. Video dimana bibirku dengannya bertemu untuk yang terakhir kali. Sejak aku tak mempunyai hubungan dengannya, aku tak pernah meng-upload apapun.
"Aku mencintaimu, Park Jimin! Jangan tinggalkan aku, tetaplah di sisiku untuk selamanya!"
"Aku juga mencintaimu, Kim Eunsoo!"
Chup!
Maaf aku tak bisa mengabulkan permintaanmu, Eunnie. Maafkan aku. Ah... Aku menangis lagi. Jujur, aku menganggap diriku ini adalah pengecut, penakut, dan apapun itu.
Aku menyentuh kalung berbandul huruf 'E' yang melingkar di leherku. Eunsoo... Apa kau masih memakai ini? Dan gelang ini... Apa kau juga masih pakai?
***
"Eunnie-ya... Kau baik-baik saja 'kan?" Aku bertanya pada Eunsoo saat aku duduk di sebelahnya. Ya, aku di sekolah sekarang.
Aku sedikit mencuri pandang pada area leher dan tangannya. Ternyata, ia masih memakai kalung dan gelang itu.
"Ya..." Ia tak menatapku. Ia sibuk dengan gitarnya. Aku hanya mengangguk mengerti. "Kau siap untuk hari ini?"
"T- Tentu saja." Itu bohong, sebenarnya aku belum siap untuk dites menyanyi. Sudut bibirku masih sakit, ketiga jariku juga terasa ngilu. Aku tak bisa bernyanyi dengan keadaan seperti ini. Dan juga aku merasa Eunsoo menahan sakit di perut dan pipinya. Kami sama-sama terluka dua kali lipat. Terluka karena ayahku dan senior tak jelas itu.
"Jimin...? Eunsoo...? Kalian terluka?" Tanya Taehyung yang baru saja masuk kelas langsung menghampiri kami. Bukan Taehyung saja, Hoseok pun ikut.
"Aku tak apa, Tae."
"Aku juga baik-baik saja." Jawab Eunsoo.
"Ceritalah." Hoseok menyela.
"Nanti saja. Aku sibuk." Entah ini perasaanku atau bukan. Tapi Eunsoo terlihat lebih dingin. Dan juga aku tak ingin mereka tahu tentang kemarin. Aku takut mereka akan menjauhiku karena ayahku yang terbilang kejam. Tapi, jika Eunsoo menjauh dan ia bahagia, aku tak apa kesepian. Ya, tak apa.
KAMU SEDANG MEMBACA
(✔) Bestfriend Or Girlfriend? ·Park Jimin·
Fanfiction[COMPLETE] Awalnya, aku hanya ingin memintamu sebagai sahabatku. Tapi lama-kelamaan aku ingin lebih dari itu. ---- #161 dalam Random 01.08.17 --- This My First FF ^^