PART 14 [Sweet and Bitter Pt.2]

1.9K 224 41
                                    

¤¤¤[Kim Eunsoo POV]¤¤¤

Setelah sibuk dengan aksesoris, aku pergi ke kamar mandi karena ada panggilan alam. Selang 15 menit, aku keluar kamar mandi. Menghampiri Jimin yang tertidur membelakangiku tanpa selimut. Tanpa pikir panjang, aku tidur di sebelahnya. Menaikkan selimut agar menutupi tubuhku dan Jimin. Perlahan, tanganku bergerak memeluk Jimin dari belakang.

"Gomawo." Terdengar suara berat Jimin yang sangat serak.

"Untuk apa?"

"Untuk kemauanmu yang ingin berubah."

"Em... Ya." Aku menenggelamkan wajahku di leher Jimin. Hangat.

Aku harus cepat-cepat berubah sekarang. Walaupun tampilanku masih seperti dulu, setidaknya sikapku harus berubah. Hanya untuk Jimin.

Aku tersenyum di balik leher Jimin, dan mempererat pelukanku karena dingin. Dapat kurasakan, tangannya mengusap tanganku lembut.

Klek! Lampu mati!

Aku mencoba menutup mata, agar tidur. Tapi tubuh Jimin terlonjak kaget. Membuat mataku terbuka lebar, walaupun hanya melihat warna hitam.

"Eunsoo?" Aku tak bisa merasakan tubuh Jimin. Sepertinya ia terduduk.

"Apa?"

"Eunsoo! Kau dimana?" Dengan polosnya ia bertanya. Padahal aku ada di sampingnya sedari tadi.

"Aku di---"

Duar!!! Suara petir menghantam telingaku disertai suara hujan yang mulai terdengar deras!

"Hwa!!!! Apa itu?!!! Siapapun bantu aku! Aku tidak suka kegelapan!!! Aku---"

Greb!

Cepat-cepat aku membawa ia ke dalam pelukanku dalam posisi tidur. "Sssttt... Jangan berisik. Tak ada yang harus ditakuti." Aku sadar, selain takut film hantu, ternyata ia juga takut kegelapan. Aku mencoba menenangkan Jimin.

"Aku sangat takut!" Jimin mempererat pelukannya. Membuatku sedikit sulit untuk bernapas. 30 menit sudah berlalu, hujan mulai mereda, dan tubuh Jimin yang masih berada di pelukanku. Ia tak tidur, bisa kurasakan tubuhnya yang sedikit bergetar.

Klek!

Lampu nyala, pelukanku dengannya mulai meregang. "Gwaenchana?" Aku bertanya pada Jimin yang berada di sebelahku.

***

¤¤¤[Author POV]¤¤¤

Tepat pukul sembilan pagi, Eunsoo menepati janjinya untuk mengajarkan Wooshin dan Shinwoo. Mengajarkan apa? Tentu saja Taekwondo. Ia sudah menelpon Qiunan untuk datang ke sini, agar bisa belajar bersama. Qiunan bilang, ia akan sampai pukul setengah sepuluh.

Di ruang latihan, hanya ada mereka bertiga, dan juga matras sedang. Mereka sudah mengganti baju dan sudah melakukan stretching. Tiba-tiba Jimin masuk dan duduk di tepian, ditemani ponsel.

"Apa kalian bisa melakukan leg press?" Tanya Eunsoo.

"Tidak, nunna." Jawab mereka serempak.

(✔) Bestfriend Or Girlfriend? ·Park Jimin·Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang