Hari ini prilly kembali mendatangi rumah sakit untuk chek up kesehatan nya. Ya selama ini prilly sering pergi diam-diam tanpa sepengetahuan Ali untuk terus menanyakan perihal kesehatan nya..
Prilly tau setelah kejadian dimana dia di dorong dari atas gedung oleh paman nya sendiri, pasti akan terjadi sesuatu dengan kesehatan nya, tak mungkin semua nya akan seperti dulu.Tapi prilly tetap bersyukur setidaknya karna kejadian itu dia dan ali bisa seperti sekarang, setidaknya untuk saat ini dia bisa bahagia bersama suami nya.
Hanya itu yang prilly inginkan, bukan menambah beban pikiran ali dengan memberitahukan kesehatan nya.
Ali pasti sangat khawatir dan dia tak ingin ali merasa semakin bersalah nantinya.Mungkin dokter yang sering prilly temui hanya memberikan obat-obatan saja untuk nya agar dia tetap terlihat seperti biasa, tidak merasakan sakit.
Tapi sekarang-sekarang ini prilly merasakan nya kembali. Dimana kepala nya seperti di hantam Batu besar dan idungnya yang selalu mimisan..
Kembali dokter yang prilly temui menegaskan agar prilly kembali di rawat. Namun prilly tetaplah prilly dengan segala kekeraskepalaan nya menegaskan pada dokter itu bahwa dia baik-baik saja..
Ponsel dalam tas nya berbunyi prilly segera mengangkat telpon itu yang ternyata dari ali.
"Hallo sayang bentar lagi aku pulang, aku mau ngajak kamu makan siang bareng. Kaya nya 15 menit lagi aku nyampe rumah.
"Ahh kamu mau pulang, mau makan di rumah?? Prilly gelagapan pasalnya dia sedang di koridor rumah sakit saat ini karna sehabis chek up. Kalo pulang juga membutuhkan waktu 15 menit untuk sampai di rumah nya.. Gawat jangan sampai ali tau dia pergi ke rumah sakit.. Batin nya mengingatkan..
"Kamu kenapa??
Tanya ali di sebrang sana karna karna heran prilly bertanya seperti itu. Padahal kan ali selalu menyempatkan makan siang bersama dengan nya."Ehh gak apa-apa. Ya udah aku tunggu yah di rumah.. Hanya itu jawaban yang prilly sampaikan pada suami nya. Dan bergegas ke parkiran dimana mobilnya di parkir tadi. Dia harus bisa sampai rumah sebelum ali sampai rumah..
Prilly menjalan kan mobilnya seperti orang kesetanan. Bahkan beberapa kali dia mendapatkan umpatan dari pengendara lain karna laju mobil nya yang sangat ngebut, dan membahayakan pengendara lain. Dia hanya mengucapkan kata maaf dalam hati, seolah-olah mereka bisa mendengar kata maaf nya..
Uhhh akhirnya prilly sampai juga di rumah nya dengan modal nekad yang dia punya dia berhasil sampai rumah lebih dulu di bandingkan suami nya itu.
Dia buru-buru masuk ke rumah nya, dan mengganti pakaian nya dengan pakaian rumahan, serta menunggu ali sampai di rumah.
Untung saja tadi dia sudah meminta mirna terlebih dahulu untuk menyiapkan makan siang mereka kali ini. Kalo tidak prilly akan kerepotan."Huuuuufffftttt alhamdulillah untung masih sempet. Semoga ali gak curiga. Prilly kembali menuruni tangga untuk menuju meja makan menunggu ali datang..
Tak selang berapa lama prilly duduk di meja makan, ali datang dengan setelan kerja nya. Dengan senyum hangat yang membuat prilly selalu terpesona padanya..
Ali berjalan menghampiri prilly, di kecup nya kening istrinya itu. Ali sempat mengernyit melihat tetesan keringat di pelipis prilly..
"Asinnnn nih.. Kata ali pada prilly.
"Ahhhh, prilly sedikit terkesiap memangdang ali dengan tampang kaget nya..
"Kok kamu keringetan sih?? Nih bibir aku sampe asin gini. Kata ali kembali..
Kamu habis ngapain??"Itu kayanya aku tadi capek mungkin, bantuin mirna masak. Makanya sedikit keringetan.. Maaf yah. Aku bau asem yah. Keringetan... Ucap prilly sambil mengusap-ngusap bibir ali
KAMU SEDANG MEMBACA
THE GIRL
FanfictionDia adalah pria yang ingin aku jauhi, tapi sejauh apa aku berlari dia tetap bisa menemukan ku. -PRILLY SACHI LEINDELL sejauh apa pun kau berlari aku tetap akan menemukan mu.. -ALI FERDINAND LUTHER apa jadi nya ali yg terobsesi memiliki dendam pada...