Pesta berlangsung meriah, teman-temanku, para alpha, Beta dan omega dari berbagai pack juga hadir untuk memberiku selamat. Sebenarnya aku sama sekali tak menginginkan pesta seperti ini, tapi Aiden benar-benar tak bisa dibantah, ia bilang bahwa ini adalah hari yang spesial maka kita harus merayakannya semeriah mungkin.
"Happy birthday, Luna" ucap Anna yang baru saja datang. Ya hari ini adalah hari ulang tahunku yang ke 20. Aku tersenyum memeluk Anna yang sudah menjadi sahabatku selama 2 tahun ini.
"Kau dapat apa dari alpha?" aku mendengus kesal, saat mengingat Aiden yang bahkan belum memberiku ucapan selamat ulang tahun.
"Dia tak memberiku apa-apa bahkan ucapan pun tidak" Anna mengernyitkan dahinya sepertinya ia juga heran, namun kemudian sebuah senyum misterius menghiasi wajahnya.
"Percayalah, alpha pasti akan memberikan kado yang luar biasa untukmu" aku hanya mengangguk, ya mungkin saja Aiden sedang merencanakan sesuatu.
"Kau bahagia?" tanya seseorang yang baru saja memelukku dari belakang. Aroma parfum Aiden langsung tercium oleh hidungku, aku menyandarkan kepalaku di dadanya, merilekskan tubuhku dengan bersandar padanya.
"Aku sudah bilang, aku tidak suka perayaan seperti ini, tapi aku senang melihat teman-temanku dan para anggota pack yang menemukan matenya disini" Aiden mengecup pelipisku, ia menarik nafasnya dalam, aku yakin ia sedang menghirup aroma ku sekarang.
"Selamat ulang tahun, Queen" pipiku memerah saat menyadari bahwa banyak mata yang memperhatikan kemesraan kami. Bahkan didepan kami sudah ada alpha Ken yang baru saja mengucapkan selamat padaku.
Aku menyikut perut Aiden, agar ia melepaskan ku.
"Seharusnya kau tahu kalau itu tidak akan berhasil, sayang" dengan senyum canggung aku mengucapkan terimakasih pada alpha Ken yang maklum dengan tingkah rajanya.
"Kau membuatku malu" tak menghiraukan perkataan ku, Aiden malah mencium pipiku yang masih memerah.
"Apa kau tidak berniat mengucapkan selamat padaku, alpha?" tanyaku menyindirnya yang memang belum mengucapkan selamat ulang tahun padaku.
"Nanti, love" entah apa yang direncanakannya, namun aku harap itu tidak berlebihan seperti pesta ini.
*****
"Aiden, kenapa kau menutup mataku?" Aiden langsung menutup mataku dan membawaku entah kemana setelah pesta selesai.
"Happy birthday, love" ucap Aiden ditelingaku membuat tubuhku meremang karenanya.
"Di hari ulang tahunmu ini, aku ingin kau yang memberi hadiah itu, sayang" Aiden membuka tangannya yang sedari tadi menutup mataku.
"Apa kau bangkrut sehingga tak bisa memberiku apapun?" tanyaku dengan bercanda, aku kira aku akan mendapat kejutan yang romantis, tapi tidak nyatanya sekarang aku berada di kamar Aiden.
Aku tersentak saat merasakan bibir Aiden yang sudah berada di leherku, tangannya yang sedari tadi berada di pinggangku mulai merambat naik ke atas.
"Apa kau mengizinkanku?"
"Ya"
*******
2 tahun kemudian
"Ella, apa yang kau lakukan?" teriak Aiden saat melihat istrinya sedang membawa barang belanjaan yang lumayan berat.
"Aiden, aku cuma hamil bukannya lumpuh" tak mempedulikan perkataan istrinya, Aiden mengambil barang-barang itu dari tangan Ella.
Ella masih menggerutu melihat suaminya yang selalu memperlakukannya seperti ini. Dia tak boleh pergi tanpa 5 pengawal yang ditunjuk oleh Aiden, belum lagi larangan untuk membawa benda berat apapun.
Saat ini usia kandungannya sudah menginjak 8 bulan, Ella merasa dirinya seperti bola dengan perubahan bentuk tubuhnya.
"Jangan cemberut seperti itu sayang" Aiden mengecup bibir Ella, sebelum mengecup perutnya yang membesar.
"Hai, jagoan! Apa dia merepotkanmu hari ini?" tanya Aiden yang masih berjongkok di hadapannya.
"Tidak. Tapi dia membuatku begitu lelah akhir-akhir ini" Aiden berkacak pinggang dihadapannya. 'Sepertinya ia salah bicara' pikir ella.
"Lalu apa yang kau lakukan dengan membawa barang-barang itu? Aku sudah bilang, kau istirahat saja" dan dimulailah ceramah dari Aiden, bahkan ia masih terus berbicara saat mengangkat tubuh Ella.
"Kau tahu aku mencintaimu, jangan melakukan hal yang berbahaya, aku tidak mau kau kenapa...." Ella mengecup bibir Aiden untuk menghentikan rentetan kata yang tidak pernah habis.
"I love you my king" Aiden sedikit merengut saat menyadari maksud matenya. Namun kemudian ia tersenyum dan membalas ucapan istrinya.
"I love you more, my Queen"
******
Done, selesai, end
Bye bye!!!😊😊😊😊