Enam

6.2K 427 3
                                    

Happy Reading guys 📖🍕🍕

" Aku rasa jatuh cinta itu seperti saat aku bermain petasan. Aku merasa bahagia karna ia memancarkan cahaya indah, jantungku juga melompat kegirangan mendengar suaranya, namun ada yang harus aku ingat ternyata tak jarang ia juga bisa membuatku terluka " -Nina dan rasa nya Jatuh cinta

----Perdonami----

" Lo beneran mau sekolah?, gue rasa lo baiknya istirahat aja dulu dirumah. " ucap Leon pada adiknya yang kini tengah mengikat tali sepatunya.
Kemarin setelah kejadian itu akhirnya Leon kembali, kembali perhatian dengan adiknya. Karna ia sadar Juno tidaklah bersalah.

Juno menengadahkan kepalanya melihat kakaknya yang berdiri bersandarkan tembok sembari menyesap secangkir kopi . " Ini cuma luka kecil, gaperlu sampe gak masuk sekolah " Juno menunjuk perban yang kini melingkar dikepalanya.

Leon mendengus adiknya satu ini memang selalu seperti ini. 'Sok kuat' menurutnya padahal ia tau bahwa luka luka akibat ulah ayahnya kemarin pasti masih terasa sakit.

" Yaudah terserah lo aja. Sana berangkat udah hampir jam 7 sekarang " Leon lalu meninggalkan adiknya.

-----Perdonami ----

Tidak mungkin untuknya tidak membela Juno. Dengan berani Nina berdebat dengan kakeknya yang merupakan kepala sekolah sekaligus ketua yayasan Cakrawala perihal skors yang diberikan pada Juno. Ya pihak sekolah memutuskan memberikan skors pada Juno akibat ulahnya yang menghajar Abdi hingga pemuda itu kini masih berbaring di rumah sakit.

Dia berdalih jika semuanya bukan hanya salah juno ia juga bicara terlalu lama skors yang diberikan pasti prestasi Juno menurun lagi dia mengancam akan tidak masuk sekolah hingga Juno masuk.

Tak tahan mendengar rengekan sekaligus ancaman cucunya akhirnya sang kakek menyerah dan mengurangi hukuman pada pemuda bernama Juno itu. Setidaknya dari 18 hari menjadi 6 hari itu jauh lebih baik.

Dilain sisi Juno sedang duduk menghembuskan kepulan asap rokok yang dihisapnya sambil menikmati angin semilir di atas rooftop sekolah ditemani sahabatnya.

Sebenarnya Juno sudah menyuruh ketiga sahabatnya itu pergi namun mereka kekeh menemani pemuda itu. Terlebih Ronald ia merasa bersalah karnanya Juno harus di skors cukup lama.

" Jun maafin gue " ucap Ronald yang memecahkan keheningan diantara mereka berempat.

Juno melihat sekilas wajah Ronald lalu ia kembali meluruskan pandangannya melihat deretan motor dan mobil yang terpakir rapi ditempat parkir sekolahnya.
" Buat apa? Kalo lo mau minta maaf buat skors.. gue gak maafin "

" Jadi lo gak mau maafin gue. " Ronaldo memasang wajah terkejut dengan jawaban Juno. Bado dan Gerri pun sama terkejutnya.

" Karna lo gak salah. Gue lakuin ini karna kemauan gue. Gue udah eneg ama kelakuan Abdi yang sok berkuasa. "

Hening sesaat seakan pikiran mereka sedang melayang layang tersapu angin yang menerpa wajah dan rambut mereka.

" Ok terserah lo mau bilang ini karna gue apa lo sendiri tapi satu yang gue tangkep. Lo itu bohong Jun. Lo sebenarnya mau belain gue kan mau ngelindungin gue kan "
Gery dan Badu tekekeh mendengar ucapan Ronald. Bisa bisanya dia mengatakan hal yang menggelikan seperti itu.

" Udah udah sekalian aja udah terlanjur melow geli geli krispi gini. Pelukkan yuk " Ajak Bado pada sahabatnya yang saling tatap itu.

Juno akhirnya ikut terkekeh. Terkesan konyol memang mereka. Namun memang merekalah keluarga keduanya.

Perdonami ( Forgive Me )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang