Sebut ini hari baru dengan rasa lama untuk Juno. Hari baru tanpa Nina penyemangat yang biasanya bisa membuat ia melupakan sejenak masalahnya, dengan Fira yang tak kunjung menemui titik selesai. Rasa lama, tebak apa itu ?. Ya rasa sakitnya, ia tetap merasakan sakit batin yang terlalu menyiksa dan tak kunjung mereda.
----------Cara Cepet Buat Mati
Siapa sangka, judul artikel konyol itulah yang menjadi fokus kedua mata cowok yang tengah duduk menyendiri dan menyenderkan tubuhnya pada kursi kayu perpustakaan. Beberapa kali ibu jarinya men - scroll up layar ponsel yang ia genggam.
Tak ada alasan lain kenapa ia meng-klik judul itu, selain ia ingin cepat memenuhi permintaan sang Ibu.- Cara pertama gantung diri sampe mati !
Juno mengangkat ujung bibir atasnya
" Terlalu norak, mayat gue pasti keliatan jelek nanti "- Cara kedua potong nadi sampe putus pake silet.
" Gue gak mau ngotorin rumah ama darah gue " ia menggeleng
- Cara ketiga Minum racun serangga dengan dosis tinggi
" Anjing ini alay banget "
- Cara terakhir cobalah menabrakan diri kamu dengan mobil tronton yang melaju cepat.
" Sial gak ada apa cara cepet mati yang lebih elegan " gumamnya pelan untuk kesekian kali saat membaca cara-cara yang ia baca pada artikel tersebut.
" Woy ! " Juno terlonjak tubuhnya sedikit terangkat karena kaget saat seorang mengagetkannya dari belakang
" Cie kaget cie ! " cowok yang baru datang itu nampak puas karena ia berhasil membuat Juno terlonjak kaget.
" Ini perpus Do gak usah keluarin tabiat asli lo " Balas Juno dengan wajah sedatar papan tulis.
" Ah Jun nilai bahasa gue tuh paling gede 5 gausah pake basa yang gak gue ngerti napa " Bado cowok itu lalu mendudukan tubuhnya di kursi yang berhadapan dengan Juno.
" Autis " ucap Juno asal.
Bado mendengus sebal " Terus aja nistain gue. Pas itu Ronald ngatain gue idiot sekarang lo bilang gue autis. Salah apa si gue sama kalian ?" Air muka cowok itu sudah berubah pura-pura memelas.
" Drama " Bado kembali mendengus sia-sia jika menggunakan kemampuan akting memelasnya dihadapan Juno. Tidak akan ada respon positip.
" Ronald ma Gerri mana ? " tanya Juno karena tumben dua orang itu tidak bersama Bado. Padahal yang ia tahu sudah tidak ada lagi masalah diantara mereka.
" Tau kayaknya ke Kafe depan sekolah " Jawab Bado sejurus kemudian tangan jahilnya sudah mengambil ponsel Juno yang tergletak diatas meja.
" Kafe ya " Juno tersenyum pahit ia menyesal tadi bertanya. Kafe depan sekolah, ia jadi ingat kejadian benerapa bulan yang lalu. Saat ia mendapat kejutan dari sahabatnya dan tentu Mantan pacarnya Nina.
" Astaghfirullah !! " seru Bado cowok itu kini membulatkan kedua matanya yang kecil.
" Do suara lo gangg--"
" Lo mau bunuh diri ! " sontak ucapan Bado yang memotong kalimatnya yang menggantung itu membuat ia menautkan kedua alisnya. " Bunuh diri ? " tanya Juno
KAMU SEDANG MEMBACA
Perdonami ( Forgive Me )
RandomBahagia ? Jangan tanya hal itu pada cerita hidup pemuda bengal bernama Juno. Mungkin ia pernah tapi hanya sedikit. Diluar sana ia terlihat sekuat baja sikapnya dingin dan cuek tapi tak jarang ia juga bisa berubah menjadi cowok yang menyenangkan. Nam...