3 Belas

5.5K 386 9
                                    

     Happy Reading

Leon melangkahkan kakinya tergesa bahkan dirinya sedikit berlari menyusuri lorong  rumah sakit yang panjang. Dibelakangnya ada Fajar yang ikut berjalan tergesa.

" Kamu harus kuat dek "  batin Leon.
Cowok itu semakin mempercepat langkahnya ketika matanya menangkap sosok wanita yang kini terduduk di kursi tunggu.

" Mama.. Gimana keadaan Juno " Ucap Leon menggebu saat dirinya baru saja sampai dihadapan Fira.

Wanita parubaya itu berdiri dari duduknya. " Mana mama tahu. " jawabnya datar.

Leon berdesis tidak suka dengan jawaban sang ibu. Itu membuat emosinya tersulut lagi. Ya sebenarnya Leon sudah emosi dengan ibunya sejak ia menerima sebuah pesan dari Fira.

Mama

Anak itu ketusuk sekarang di rs Medika. Kamu kesini ya jemput mama. Mama gamau lama-lama disini.

Itulah pesan yang diterima Leon dari Fira.

Leon menarik nafasnya dalam lalu menghembuskannya. Ia berusaha menenangkan dirinya.
" Kenapa Juno bisa ketusuk ma? " tanyanya dengan nada yang melembut.

" Dia itu sok pahlawan, sok-sok an ngelawan tiga preman yang mau ambil tas mama. Padahal mama gaminta tolong tuh sama dia, mama masih bisa minta tolong sama orang lain " Jelas Fira dengan ekspresi tidak sukanya.

Leon menggertakkan giginya semua kata-kata gila yang keluar dari mulut ibunya itu sangat ingin ia balas dengan umpatan kasar.

Sedangkan Fajar orang yang berstatus sebagai sahabat Leon yang hanya  sedikit tau tentang masalah keluarga itu terdiam tak percaya. Fira orang yang ia kenal sebagai mama yang sangat perhatian dan penyayang terhadap Leon ternyata memiliki sifat yang semengerikan itu terhadap anaknya yang lain.

" Mama sadar gak sih ! " sentak Leon pada Fira karna dirinya yang sudah tidak tahan menahan emosi.

" Kalo Juno gak dateng nyelametin mama. Mungkin mama yang ada di situ sekarang " telunjuknya menunjuk ruang UGD dimana adiknya itu tengah ditangani dokter.

" Ya .. mungkin mama bisa aja minta tolong sama orang lain tapi orang lain belum tentu mau nolongin mama. Apalagi nolongin orang yang sama sekali gak tau artinya ditolongin ! " ucapnya dengan nada yang meninggi.

" Sabar Yon " Fajar menepuk nepuk bahu Leon mencoba meredakan emosi sahabatnya itu.

Fira melotot " Kok kamu jadi marah-marah sama mama ! " ucapnya dengan nada tak kalah tinggi.

" Karna mama itu udah keterlaluan !. Dia itu masih darah daging Mama dia adek Leon. Secuil pun apa gak ada rasa kasihan sama orang yang bahkan rela pertaruhin nyawanya buat Mama !. Mama itu bener gak punya hati. Leon beneran kecewa sama Mama " Leon menggelengkan kepalanya tak percaya.

Plakk

Sebuah tamparan keras Fira berikan pada putera keduanya itu.

" Mama gak pernah ngajarin kamu buat kurang ajar sama orang tua Leon ! " bentaknya.

" Mama nyesel bawa anak sialan itu ke rumah sakit !." wanita itu sudah berkaca-kaca baru kali ini ia bertarung mulut dengan anak keduanya itu.

" Yon jaga emosi lo " Fajar memegangi tangan Leon yang sudah mengepal kuat hingga buku-buku putih tercetak jelas.

Perdonami ( Forgive Me )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang