Entah sudah berapa banyak tissue yang ia gunakan untuk mengelap air mata dan ingusnya yang selalu saja mengucur dengan leluasa.
Berantakan itu yang bisa mendefinisikan keadaan perempuan yang baru genap berumur 17 tahun hari ini.
Eyeliner dan maskara yang ia pakai sudah luntur tak beraturan. Bedak dan foundation pun ikut tersapu karena air matanya. Tapi siapa peduli, bahkan dirinya saja tak peduli ia hanya menangis dan menangis sambil mendekap sebuah boneka teddy bear kecil. Harusnya hari ini ia bisa menikmati pertambahan usianya dengan bahagia, tapi sayang itu cuma angan. Sesuatu membuatnya harus kehilangan momen bahagia itu.Dengan sekali tarikan pemuda berambut pirang yang mengenakan kaos putih berbalut jas berwarna navi berhasil membuat gadis dihadapannya kini berada didekatnya sangat dekat hampir tak memiliki jarak.
" Jun-- " pemuda itu menaruh jari telunjuk dibibir Nina.
" Shut up ! "
" Ini buat lo " Juno lalu mengeluarkan kotak persegi berwarna merah muda agak besar, ia melonggarkan jaraknya dengan Nina lalu mengulurkan kotak itu.
Tangan Nina terulur menerima.
" Ap -- " Juno kembali membungkam gadis itu. Bukan, ia tidak lagi menggunakan jarinya. Tapi kini ia menggunakan bibirnya. Tanpa malu dengan orang lain yang kini shock melihat tingkahnya. Cowok itu dengan lembut melumat bibir Nina sesaat." Happy Birthday " ucapnya usai membuat gadis itu serasa mati lemas karenanya.
Juno tersenyum tipis " Kado terakhir gue buat lo "
Sekilas bayangan tentang kejadian yang menimpanya tadi berputar dengan jelas di otaknya.
Ia merapatkan kedua matanya yang terus menumpahkan air mata kepalanya menggeleng seakan tak percaya dengan apa yang menimpanya sekarang.
Tangannya meraba mengambil surat yang ia temukan bersama teddy bear kecil didalam kotak pink pemberian Juno.
Ia meratapi sepucuk surat ditangannya. Ia sudah membacanya tapi sekali lagi ia ingin membacanya. Ia berharap semua yang ia baca tadi salah. Semoga.
Perlahan ia mulai membuka surat itu. Surat bewarna biru muda warna favorit Juno.
Hi Nin !
Happy birthday.
Ini pertama kali gue ngasih surat ke lo tapi ini bukan surat pertama gue buat lo. Ah lo bakal tau nanti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perdonami ( Forgive Me )
RandomBahagia ? Jangan tanya hal itu pada cerita hidup pemuda bengal bernama Juno. Mungkin ia pernah tapi hanya sedikit. Diluar sana ia terlihat sekuat baja sikapnya dingin dan cuek tapi tak jarang ia juga bisa berubah menjadi cowok yang menyenangkan. Nam...