Bruk!
"PFFTTTT!" Aku berusaha berontak dari dekapan kuat seseorang yang tak mampu ku lihat dalam gelap.
"Tenanglah, wangseja. Ini aku."
Sekujur tubuhku menegang begitu mendengar suara yang ku kenali sebagai suara pengawal Bum.
"Jeosonghamnida, wangsejanim. Aku harus mendekapmu sementara di sini. Assassin yang berkeliaran tadi belum tertangkap."
Mwoya? Assassin? Assassin mampu masuk ke dalam istana?
Perlahan pengawal Bum melepaskan dekapannya pada mulutku, meski dia masih menahan tanganku dengan erat.
"Pengawal Bum, aku tidak seharusnya memercayai siapapun."
"Ye, wangsejanim. Jangan percaya pada siapapun."
"Jadi apa alasan yang mengharuskanku untuk percaya padamu?"
"Katakan saja, kau menyelamatkan nyawaku dulu saat sedang berburu di hutan. Kini aku menyelamatkanmu di istana. Bagaimana, wangsejanim?"
Jawaban pengawal Bum tidak cukup untukku. Meski aku pernah menganggapnya seperti Hyung-ku sendiri, kenyataan bahwa dia sudah setia selama 10 tahun lamanya di sisi Youngbae hyung, membuatku sulit untuk percaya padanya kini. Aku tahu semua Hyung ku sedang berlomba untuk membunuhku, terutama si sulung, Youngbae hyung. Aku telah berusaha semampuku menghindari semua orang yang berada di pihaknya sejak aku diangkat menjadi wangseja, sampai hari ini.
"Apa kau akan membunuhku?"
Pengawal Bum terdengar tertawa pelan. "Apa yang ku katakan tentang balas budiku padamu tidak cukup kuat untuk mematahkan asumsi liar-mu itu?"
"Itu bukan asumsi liar—" "Imajinasi."
Pengawal Bum kini melepaskan pegangannya pada lenganku. "Aku tidak hanya sekedar bersumpah untuk setia melindungi Youngbae wangjanim. Aku bersumpah untuk melindungi seluruh keluarga kerajaan. Dan itu berarti kau, terutama kau, ada di dalamnya."
Tetap saja. Pengawal Bum pun pasti tahu kalau di antara empat wangja, aku adalah wangja yang terkenal begitu sulit percaya dengan orang lain dan begitu mustahil untuk dengan cepat diyakinkan akan suatu hal. Dan ucapan pengawal Bum tadi masih belum terasa cukup.
"Aku rasa aku harus membunuh orang yang ingin memusnahkanmu tepat di depan matamu agar cukup membuatmu percaya padaku."
"Mungkin."
Pengawal Bum untuk berberapa saat mengamatiku sejenak, sebelum akhirnya bergerak melewatiku untuk melihat keadaan di luar sekat.
"Bum!"
Pengawal Bum tampak menoleh singkat melihat entah siapapun yang memanggilnya. Aku ingin sekali ikut melihat siapa yang berbicara, kalau saja pengawal Bum tidak memberikanku tatapan peringatan singkatnya.
"Eung!"
"Kau melihat wangsejanim?"
"Hmm... Waeyo?"
"Assassin tadi sudah tidak ada."
"Apa dia sudah dibunuh?"
"Tidak ada. Dia menghilang."
Pengawal Bum tampak tersenyum miring. "Araseo."

KAMU SEDANG MEMBACA
Ancient Heart [SEVENTEEN IMAGINE]
ФанфикJoshua x You x Jeonghan Hong Jisoo adalah pangeran Hubaekje yang terlahir kembali di tahun 2017 dengan dendam akan masa lalu. Mampukah Jisoo mengembalikan kehidupan yang seharusnya milikmu dan menyelesaikan semuanya di kesempatan kedua dari Tuhan? A...