Aku tidak bisa tidur.
Melainkan ku tanpa henti memandangi lukisan langit malam yang menghias langit-langit kamarku. Aku tidak tahu mengapa aku memilih langit malam yang dipenuhi oleh bintang-bintang dan bulan purnama sebagai lukisan di langit kamarku. Mungkin karena langit seperti itu tidak akan ku temui di Seoul pada malam hari. Meski hanya sekedar lukisan.
Aku memejamkan mataku. Kembali mencoba untuk tidur.
"Aku tidak salah orang..."
"Kau yang membuatku seperti ini..."
"Y/n..."
Cup!
Tanpa sadar tanganku bergerak menyentuh bibirku. "Akh!"ringisku kesal. Pak! Tamparku pelan pada bibirku. "Kenapa kau menciumnya Hong Jisoo?! Aish!"
Kenapa aku menciumnya...? Karena aku menginginkannya. Karena tiba-tiba aku merasakan perasaan rindu yang entah dari mana datangnya. Seolah-olah kalau aku tidak menciumnya saat itu, aku akan menyesal seumur hidup.
"Aargh jinjja!"keluhku. Aku meremas kepalaku keras. "Temukan kesadaranmu, Hong Jisoo!"
Apa karena pertama kalinya aku merasa seperti ini terhadap seorang perempuan? Aniya... Ini lebih dari hanya sekedar suka. Perasaanku padanya terasa begitu dalam. Hingga aku tidak percaya apa orang sepertiku mampu memiliki perasaan seperti ini di dalam hati.
Tidak bisa begini.
Sset! Aku segera bangun dari tempat tidurku. Aku butuh sereal.
Krieeet!
"Selamat malam, Jisoo doryeonim."
Aku hanya membalas sapaan para bodyguard dengan anggukan. Bisakah mereka berhenti melakukan ini? Berjaga-jaga di depan kamarku seperti aku seorang tahanan.
Aku tidak akan kabur dari rumah, bahkan aku tidak minat kabur dari kamarku. Pasti Youngbae hyung yang seenaknya memberi perintah. Seperti yang selalu ia lakukan pada semua orang di rumah ini.
"Apa ada yang kami bisa bantu?"
"Tidak ada."jawabku sambil berlalu menuju dapur. "A!"
Seruanku langsung membuat mereka berhenti lalu memberikan tatapan cemas mereka. "Ada apa doryeonim?"
"Kalian tadi bertanya apa ada yang bisa kalian bantu, bukan?" Melihat mereka mengangguk, aku segera melanjutkan ucapanku. "Ada. Ada yang bisa kalian lakukan untukku."
"Apakah itu doryeonim?"
"Jangan ikuti aku. Aku minta kalian jangan ikuti aku."
Mendengar ucapanku mereka tampak saling pandang. "Kalau permintaan itu..."
"Ya!—"
"Wow! Wow! Wooow! Calm down, dongsaeng!"
Aku memandang malas pada siapa yang baru saja datang dan ikut campur. Hariku sudah begitu rumit, aku sudah sangat tidak bertenaga untuk tambah bad mood lagi. Ah segeralah berakhir hari ini!
Sluuurp!
"Berhentilah mengganggu dongsaeng-ku."ucapnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Ancient Heart [SEVENTEEN IMAGINE]
FanficJoshua x You x Jeonghan Hong Jisoo adalah pangeran Hubaekje yang terlahir kembali di tahun 2017 dengan dendam akan masa lalu. Mampukah Jisoo mengembalikan kehidupan yang seharusnya milikmu dan menyelesaikan semuanya di kesempatan kedua dari Tuhan? A...