2

100K 5.4K 37
                                    

Tak lama kemudian mereka berduapun sampai di lantai 18.

Karin mengetuk pintu yang bertuliskan "Abi's room"

Tak lama ada sahutan dari dalam yang mempersilakan mereka untuk masuk.

"Maaf Pak Abi, saya mau memberitahu bapak kalau saya sudah dapat calon sekretaris buat Pak Furqon" ucap Karin langsung. Dia tau kalau Pak Abi adalah orang sibuk jadi mereka harus menyampaikan maksud dan tujuan mereka tanpa basa basi.

Abi yang dari tadi menatap layar laptop langsung mengalihkan pandangannya pada Karin dan Aisyah.

"Silahkan duduk dulu" katanya sambil menunjuk ke arah sofa yang tak jauh dari mejanya.

Mereka berdua langsung duduk dan tak lama Abi pun menyusul.

"Jadi dia yang mau jadi sekretaris Pak Furqon?" Tanyanya sambil menatap Aisyah.

"Iya pak, ini Aisyah dia teman saya waktu SMA dulu dan dia juga seorang sarjana pak, saya pikir dia bisa mengisi kekosongan posisi sekretaris untuk Pak Furqon " jawab Karin.

"Hmm, nama kamu Aisyah, boleh saya tau lengkapnya ?" Tanya Abi.

"Nama saya Siti Aisyah, pak dan bapak bisa  panggil saya Aisyah " jawab Aisyah dengan sedikit gugup karna daritadi Abi terus saja menatapnya.

"Owh, oke Aisyah kamu saya terima dan kamu bisa langsung bekerja hari ini juga. Apa kamu bisa ?"

"Alhamdulillah , bisa pak. Tapi saya belum punya pengalaman di bidang ini pak " jawab Aisyah.

"Hmm...tidak apa-apa saya pikir kamu pasti bisa cepat belajar. Untuk sementara kamu akan didampingi oleh sekretaris saya Juli."

"Terimakasih pak" Aisyah menghela lega nafasnya.

Abi menuju mejanya lalu menekan tombol pada telpon dan terdengar dia sedang berbicara dengan seseorang di seberang sana.

Tak lama pintu diketuk dan masuk seorang wanita manis dengan pakaian yang sopan.

"Ada yang bisa saya bantu pak?" Tanyanya

"Kamu bisakan untuk beberapa hari ke depan mendampingi sekretaris baru Pak Furqon?"

"Bisa pak, saya akan bantu dia untuk belajar" jawab Juli tegas.

"Oke, itu dia . Namanya Siti Aisyah, kalian bisa langsung berkenalan" ucap Abi sambil menunjuk ke arah Aisyah.

Juli pun langsung berjalan menuju tempat Karin dan Aisyah duduk dan mengulurkan tangannya untuk berkenalan.

"Hai, nama saya Juliani panggil saja Juli. Saya sekretaris Pak Abi" Ucapnya sambil tersenyum ramah.

Aisyah menyambut tangan Juli dan merekapun saling bersalaman.

"Saya Siti Aisyah, panggil saja Aisyah. Mohon bantuannya ya Mba Juli" jawab Aisyah sambil membalas senyum Juli.

"Kalau begitu, kamu bisa langsung menuju meja kamu Aisyah dan sebelum itu kamu harus memperkenalkan dirimu terlebih dahulu pada Pak Furqon, Juli akan menunjukkan ruangannya padamu dan senang bisa berkenalan denganmu " kata pa Abi tersenyum sambil mengulurkan tanganya mengajak Aisyah bersalaman tapi tentu saja Aisyah hanya menangkup kedua tangannya sebatas dada sambil berkata, "Iya pa, saya juga senang bisa berkenalan dengan Pak Abi"
Dan Aisyah rasa Abi mengerti maksud dari Aisyah bahwa mereka bedua bukan muhrim dan tidak akan saling bersentuhan walau hanya berjabat tangan.

"Kami permisi dulu pa" ucap Karin memecah kecanggungan.

Setelah keluar dari ruangan Abi , Karin pamit untuk kembali bekerja .
Sedangkan Aisyah dan Juli berjalan menuju ke arah sebuah ruangan yang bertuliskan " CEO "

Juli menunjukkan meja Aisyah yang berada di samping kanan pintu itu, kemudian Juli mengetuk pintu dan terdengar suara yang menyahut dari dalam. Juli membuka pintu dan betapa kagetnya Aisyah saat ingin masuk ke dalam rungan itu badannya kembali ditabrak oleh seorang wanita dan itu adalah wanita yang bertemu dengannya tadi di lift. Yang membuat Aisyah heran adalah wanita itu sedang menangis.

Kenapa ya dia menangis? Batin Aisyah bingung.

"Kamu yang berdiri di sana, mau sampe kapan di depan pintu?" Tiba tiba suara seseorang itu menyadarkan Aisyah dari keterkejutannya tadi.

Aisyah dapat melihat di balik meja itu ada seorang laki-laki yang tampan, berpakaian rapi dan auranya terasa dingin. Aisyah buru buru masuk dan berdiri di samping Juli.

"Oke Juli jadi ada apa dan siapa dia?" Tanyanya lagi.

"Owh, iya pak. Dia ini adalah Aisyah, dia sekretaris bapak yang baru " jawab Juli.

Furqon langsung menatap Aisyah dari atas sampai ujung kaki sambil menggoyang goyang pulpennya yang berada dekat mulut.
"Hmm oke. Kamu boleh keluar " ucapnya kemudian.

Juli berjalan menuju pintu dan di ikuti oleh Aisyah di belakangnya tapi tiba tiba suara laki laki itu menghentikan langkah Aisyah.

"Hey, kamu mau kemana?" Tanyanya.

"Sa..sa..saya mau kembali ke meja saya pak" jawab Aisyah

"Saya cuman menyuruh Juli yang keluar, bukan kamu" Ucapnya.

"i..iya pak. Ada apa pak?" Jawab Aisyah gugup.

"Saya baru bertemu denganmu 5 menit yang lalu dan kamu belum mengenalkan dirimu pada saya. Apa kamu pikir saya punya cenayang yang bisa menebak seperti apa sekretaris saya yang baru? "

Kata kata dari Furqon barusan terdengar lucu ditelinga Aisyah dan itu membuat Aisyah ingin tertawa tapi sesegera mungkin Aisyah menutup mulutnya.

"Ups...sorry pak"

---

Banjarbaru, 31 Mei 2017

Kekasih Halalku (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang