Korea Selatan.
Dingin. Sejuk.
Diriku senang di sini karena bisa menyesuaikan diriku di negara baru 4 musim. Aku juga bisa merasakan betapa sejuknya Korea jika musim dingin. Lalu juga kemungkinan peluangku untuk bertemu artis terkenal di sini sangatlah besar.
Aku di sini juga berpisah dengan sahabat dan teman teman SMP-ku yang berada di Jakarta. Mereka juga sepertiku, pecinta korea. Mungkin mereka akan menuntutku untuk membawa mereka ke negara ini.
Saat ini aku sedang membereskan barang-barangku dan aku menemukan foto bersama teman dan sahabatku. Kuletakkan foto itu di meja supaya diriku bisa memandangnya jika merindukan mereka.
"Dek? Mau ikut ayah ke tempat kerja, nggak?"
Hana Puteri Soebowo. Rambut hitam lurus sebahu dan berkulit putih.
"Iya, sebentar"****
Ayah mengajakku menggunakan mobil barunya yang dihadiahi oleh perusahaan sebelum dipindah di negara gingseng ini. Jangan lupakan jalanan yang ramai oleh pengguna mobil dan busMobil ayah berhenti di depan gedung yang kurasa sangat familiar di pikiranku. Entah di mana ayah memarkirkan mobilnya, dan ayah mulai melangkahkan kakinya masuk ke dalam gedung tersebut.
Dugaanku benar. Diriku saat ini menginjakkan kaki di gedung SM yang notabene nya aku adalah stan mereka! Mungkin jika aku memberitahukan pada sahabatku aku berada di mana, mereka terkejut bukan main.
Ayah memintaku duduk di tempat yang sudah disediakan pihak di depan call center. Seseorang ternyata meminta ayahku untuk kemari.
Sedikit melihat-lihat isi dan orang yang berlalu lalang di sekitarnya. Service cleaning berada di mana-mana terbukti jika kebersihan di sini adalah nomor satu.
Seorang pria duduk tepat di sebelahku dengan menggunakan pakaian serba hitam. Masker, topi, jaket, dan celana trainingnya.Sedikit kupandangi karena dirinya terlihat mencurigakan di mataku, dan dirinya menyadari hal itu--
"Ah maaf. Aku bukan orang jahat. Aku hanya duduk di sebelahmu sementara saja. Boleh, bukan?" dirinya menoleh ke arahku menunjukkan lengkungan matanya menandakan dia tersenyum.
Ada sesuatu yang terlintas di pikiranku setelah orang tersebut menunjukkan lengkungan matanya. Kutebak jika orang yang berada di sebelahku ada Chanyeol.
Ayahku datang dari arah barat dengan menggenggam sebuah kertas gulung di tangannya,
"Wah, lama nunggunya, ya? Ayo ke SM Coex Atrium. Ayah disuruh ke sana sebentar,"
Aku berniat untuk pamit pergi kepada orang misterius tadi, "Chanyeol Oppa, maaf aku akan pergi sekarang."Setelah kulontarkan kalimat perpisahan aku sempat menoleh setelah beberapa meninggalkan dirinya.
Terkejutnya bukan main ketika diriku menyebutkan namanya. Dugaanku benar, orang yang duduk di sebelahku adalah Chanyeol.
****